Lihat ke Halaman Asli

Musim Gugurku

Diperbarui: 10 Oktober 2024   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun emas dan coklat berguguran
Angin hangat dan letih membelai
Menerbangkan daun gugur yang suram
Bocah riang di alam bimbang
Pasangan kekasih tertawa riang
Aku iri
Saat ketenangan bersua kesepian
Musim gugur pertamaku
Kenapa kutak seriang mereka?

Inilah masa indah di negeri orang
Negeri kincir angin
Namun indahnya menjauhi kehidupanku
Yang sendiri tanpa penghilang sepi
Kenapa tak kuhancurkan saja semua keindahan ini?

Warna yang indah menjadi kusam
Mewarnai hati gundah tak bernyawa
Membunuhku hingga ku bersedih
Hangat yang nyaman menjadi suram
Menyelimuti raga kelu yang remuk
Menghancurkanku, tanpa perasaan
Aku berharap, waktu segera membebaskanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline