[caption id="attachment_248473" align="aligncenter" width="400" caption="kolom-biografi.blogspot.com"][/caption]
Turnamen Djarum Indonesia Open akan menjadi ajang perpisahan buat pemain tunggal putera Indonesia Taufik Hidayat yang sudah menekuni bulutangkis selama 25 tahun. Sebenarnya rencana pengunduran diri Taufik dari turnamen resmi sudah jauh-jauh hari dia ungkapkan sejak tahun lalu, dia menjelaskan hanya mengikuti beberapa turnamen resmi yang sudah terikat kontrak dan hanya ingin memuaskan penggemarnya di seluruh dunia. Jangan salah pamor Taufik Hidayat ini memang bukan hanya di Indonesia saja, China yang menjadi gudangnya pemain berbakat tapi anehnya idola remaja puteri disana bukan Lin Dan malah Taufik Hidayat.
Djarum Indonesia open dijadikan turnamen resmi terakhir oleh Taufik Hidayat dan menurut penulis sendiri barangkali event ini selain diselenggarakan di Indonesia, juga menjadi turnamen yang berkesan bagi Taufik Hidayat dimana dia telah menjuarai turnamen ini sebanyak enam kali sejak 1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2005. Kalau melihat usia yang sudah 31 tahun rasanya sih jangan terlalu berharap bisa menjuarainya lagi apalagi kalau melihat undian di 16 besar kemungkinan bersua dengan jagoan Malaysia Lee Chong Wei rasanya berat bagi Tauifik untuk bisa memenangkannya.
Taufik Hidayat telah menjadi salah satu legenda bulutangkis Indonesia dengan segudang prestasinya diantaranya meraih juara tunggal putera Olimpiade Athena, Juara Asian Games, ikut tergabung membantu tim Thomas Indonesia pada kejuaraan Piala Thomas tahun 2000 dan 2002 , serta juara Indonesia open enam kali seperti yang sudah disampaikan sebelumnya. Barangkali hanya juara All England yang belum bisa direngkuh oleh Taufik Hidayat ini, kebalikan dengan Susy Susanti yang tidak bisa juara Asian Games.
Atlit bulutangkis umumnya tidak banyak yang menonjol selain prestasi bulutangkis sendiri dan uniknya Taufik punya trade mark tersendiri. Taufik terkenal anak gaul , berani mengkrkitisi kepengurusan PBSI jika menurutnya keliru dan pernah memilih mundur dari pelatnas mengikuti jejak pelatihnya Mulyo Handoyo ke Singapura meskipun pada akhirnya pengurus PBSI menemukan jalan tengah dengan memakai tenaga Mulyo Handoyo kembali sebagai pelatih tunggal putera khusus untuk Taufik Hidayat di pelatnas.
Setelah mundur sebagai atlit bukutangkis rencana dari Taufik Hidayat adalah membina bibit-bibit muda berbakat yang akan dikembangkannya dan diharapkan akan lahir Taufik-taufik baru yang bisa mengharumkan bulutangkis Indonesia di kancah internasional. Taufik Hidayat Arena yang sudah dibangun di daerah Ciracas Jakarta Timur telah menjadi pembuktian kecintaan Taufik Hidayat yang ingin bulutangkis Indonesia tetap berjaya.
Ada yang berkesan buat penulis dari seorang Taufik Hidayat ini, dia memiliki mental yang tangguh baik dalam keadaan unggul ataupun tertekan dalam poin-poin kritis. Barangkali ini gemblengan dari sang pelatih hebat Kang Iie Sumirat yang memiliki mental baja juga. Kedua, backhand smash yang mematikan menjadi andalan Taufik dan tidak mudah ditiru oleh pemain lainnya.
Selamat jalan dan selamat menempuh hidup baru Taufik….
Nukasep3rut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI