Lihat ke Halaman Asli

Jangan Beli Emas Sekarang?

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1372238519554944005

[caption id="attachment_251439" align="aligncenter" width="538" caption="http://bisnis.liputan6.com/"][/caption]

Dari hari ke hari harga emas dunia terus mencatatkan penurunanya  dimana sampai hari ini sudah menembus level terendahnya dalam tiga tahun terakhir yaitu bertengger di $1224.05 per troy ons semenjak  pernyataan Gubernur Bank Sentral AS pada minggu lalu. Untuk saat ini rasanya sulit bagi  emas untuk tetap mempertahankan harganya di level  premium. Dalam pidatonya Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke menyatakan siap sedia memperlunak arus moneter yang masuk dalam perekonomian AS setidaknya akhir tahun ini. Akibat pernyataan ini, yield obligasi AS naik sehingga meluruhkan daya tarik emas dan membuat dolar AS menguat kembali.

Dalam tulisan sebelumnya harga-emas-ambruk- dan hati-hati-emas-terjun-bebas telah dibahas peluang penurunan si kuning ini. Prediksi yang disampaikan berdasarkan perubahan kebijakan ekonomi AS pasca mempertimbankan adanya kinerja positif perekonomian Amerika seperti membaiknya angka pengangguran, meningkatnya angka penjualan rumah baru, membaiknya angka penjualan retail dan lain-lain. Meskipun   dalam hal ini Bernanke sendiri  masih mensyaratkan bahwa kondisi ekonomi AS harus benar-benar sudah kokoh  akan menjadi parameter pelaksanaan kebijakan tersebut, namun pasar terlanjur merespon harapan mereka akan akhir kebijakan kuantitatif ini. Akibatnya memicu aksi jual secara besar-besaran di semua bursa.

Kalau kita cermati perekonomi an dunia sudah memberikan harapan adanya pemulihan dan telah menggairahkan pasar ekuitas dan mata uang, hal ini mendorong para investor memburu saham-saham unggulan dan mata uang yang bullish yaitu mata uang dolar AS. Bagaimana korelasi penguatan mata uang dolar AS dan saham terhadap penurunan harga emas. Para spekulan pasar melepas kepemilikan emasnya karena daya tarik emas sebagai safe heaven sudah meredup pasca sinyalemen dari Bank Sentral Amerika akan penghentian program stimulusnya.

Penurunan angka inflasi  global pada awal kwartal pertama tahun ini hanya sekitar 2,5 persen telah memberikan gambaran bahwa perekonomian dunia ecara perlahan telah menjauhi bayang-bayang krisis keuangan global yang telah menghantui pasar sejak tahun 2008 lalu. Di tengah ekonomian global mulai pulih maka harga emas turun namun sebaliknya perekonomian dunia melambat maka para investor berbondong-bondong memburu emas sebagai sarana investasi untuk jangka panjang.

Namun disisi lain pasar juga masih mengkhawatirkan akan kondisi kredit di China sebagai negara perekonomian kedua terbesar dunia. Masalah kredit di China membuat pasar khawatir akan menggangu perekonomian China yang akan berimbas pada perekonomian global. Kondisi ini juga memicu kenaikan yield obligasi AS dan meningkatkan ketidak pastian akan perekonomian AS sehingga memicu aksi jual secara besar-besaran dalam beberapa hari ini. Dalam beberapa hari kedepan  diperkirakan perdagangan akan berlangsung lebih sepi, dengan demikian harga emas masih akan sulit untuk stabil dengan ketiadaannya sentimen yang cukup segar.

Banyak orang yang berpikiran dengan rendahnya harga emas saat ini merupakan momentum yang tepat untuk membeli emas, sebenarnya sah-sah saja ada pandangan seperti ini namun pertanyaanya apakah harga emas saat ini merupakan yang terendah? Ada pepatah yang mengatakan ibarat sumur tanpa dasar yang artinya tidak ada yang tahu persis harga terendah emas sesungguhnya dimana prediksi harga itu bersifat subjektif  bisa benar dan salah karena hanya berdasarkan analisa saja baik fundamental ataupun teknis. Dalam tautan diatas penulis pun sempat mendapatkan kritikan yang cukup tajam dengan mempertanyakan prediksi mengapa harga emas condong turun.  Setelah dijelaskan  bisa mengerti juga dan sekarang memang terbukti harga emas terus menukik. Semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat buat pembaca. Terimakasih

Nukasep3rut




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline