Lihat ke Halaman Asli

Henda Kamelina

Mahasiswa UPI

Sosialisasi Dampak Limbah Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Kesadaran Warga Kampung dalam Menjaga Kelestarian Alam

Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Seperti yang kita ketahui bahwa alam merupakan aset dunia yang paling berharga di muka bumi ini. Karena alam memiliki sejuta manfaat untuk kelangsungan hidup manusia dan juga hewan. Tanpa adanya alam, mungkin peradaban manusia juga hewan sudah punah sejak dahulu kala. Maka dari itu, pelestarian alam sangat penting dilakukan. Sebab jika tidak, muka bumi akan mengalami krisis udara bersih juga krisis air bersih. 

Pada dewasa ini, limbah menjadi salah satu fokus utama permasalahan pada kerusakan alam semesta. Limbah itu sendiri ialah bahan buangan atau bahan sisa yang sudah tidak digunakan lagi dari hasil kegiatan manusia baik pada skala rumah tangga, industri maupun pertambangan. Limbah dapat berdampak negatif baik terhadap kelestarian lingkungan maupun kesehatan manusia, sehingga perlunya penanganan yang tepat terhadap limbah tersebut.

Dalam hal ini, penulis akan lebih fokus kepada dampak yang disebabkan oleh limbah rumah tangga. Karena limbah rumah tangga lebih banyak ditemukan baik di kota-kota besar maupun di pedesaan terpencil. limbah rumah tangga itu sendiri ialah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. 

Limbah rumah tangga yang terlalu banyak jika tidak dapat ditanggulangi dengan baik, akan sangat berpotensi dalam mencemari dan meracuni lingkungan sekitar. Pengolahan limbah rumah tangga ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang dapat berdampak terhadap terganggunya kesehatan masyarakat.

Kampung Bendungan Rw 08 merupakan salah satu kampung terpencil di Desa Sukuluyu tepatnya di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Dinamai Kampung Bendungan, sebab ditempat tersebut terdapat suatu bendungan air yang bisa mengontrol derasnya aliran air sungai agar tidak terjadinya peluapan air yang akan menyebabkan banjir bandang. 

Sekitar 3 tahun yang lalu, kampung tersebut pernah terjadi banjir sebab hujan yang sangat deras sehingga menyebabkan air di sungai meluap dan bendungan terlambat di tutup, akhirnya beberapa rumah yang letaknya ada di bawah menjadi korban banjir. 

Selain disebabkan oleh alam, bencana tersebut pun sebetulnya disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Karena letaknya terpencil sehingga tidak adanya TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara), sedangkan produksi plastik sudah sampai ke kampung tersebut mengakibatkan penduduk di kampung tersebut terpaksa membuang sampah tersebut ke sungai yang ada disana. 

Padahal pada dasarnya, air merupakan hal paling penting di muka bumi. Apabila sungai sudah tercemar, maka akan berdampak juga kepada kesehatan baik di kampung bendungan sendiri maupun kepada daerah-daerah yang lain, yang airnya dialiri dari sungai tersebut.

dokpri

Maka dari itu, saya Henda Kamelina dan 7 rekan lainnya di kelompok 92 KKN Tematik UPI 2022 dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa mempunyai tema inti yaitu "Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi", tergerak untuk melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Kampung Bendungan Rw 08 Desa Sukaluyu. 

Salah satu Program Kerjanya yaitu memberikan edukasi kepada penduduk Kampung Bendungan berupa Sosialisasi Dampak Limbah Rumah Tangga dan solusi penanggulangan yang tepat terhadap limbah tersebut. sosialisasi ini diadakan dua hari berturut-turut pada hari rabu dan kamis tanggal 20-21 Juli 2022 secara door to door ke rumah-rumah warga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline