Lihat ke Halaman Asli

Hend.Setya

Penulis Newbie

Bab 4 | Skorsing Hari Pertama

Diperbarui: 25 Juni 2018   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Tidak ada percakapan antara Katia dan Saga di meja makan. Yang ada hanyalah suara pengganti yang dihasilkan denting sendok garpu yang beradu dengan piring.

Katia masih merasa dongkol sejak menjemput Saga di klinik Nagari kemarin sore. Berulang kali matanya mencocokkan notes medis yang dikeluarkan klinik dengan kondisi real yang tampak pada tubuh Saga.

2 luka terbakar di punggung dan 1 di area dada, 1 luka gores di pelipis kanan, memar biru di rusuk kanan, lecet di kaki kiri dan terkilir di pergelangan tangan kiri.

Menurut Katia, jumlah cedera yang didapat terlalu banyak. Mengingat ini hanya duel siswa kelas 12. Saga keterlaluan kali ini. Katia tidak habis pikir bagaimana isi kepala Saga bekerja.

Katia segera berangkat bekerja setelah ia dapati Saga telah menghabiskan sarapan kupat tahunya. Katia pikir, Saga cukup kuat untuk hari ini.

Saga beringsut perlahan dari meja makan. Ditujunya kamar tidur sebagai destinasi ba'da sarapan.

Saga malu untuk mengakuinya. Hari ini ia mesti beristirahat. Tidur. Diam. Menunggu untuk pulih.

Menunggu dan diam. Kombinasi paling menyebalkan untuk golongan orang kinestetik.

Rasanya baru sekejap, mata Saga tertutup. Pintu kamar secara mengejutkan diketuk kasar dari luar. Suara gaduh mulai terdengar berisik. Tak salah lagi pasti gerombolan para penggangu.

"Apa kalian tidak bisa memelankan ketukan pintu?" Hardik Rheen.

"Maaf Miss. Tanganku secara default melakukannya." Goda Sean. Diikuti cekikikan beberapa temannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline