Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Pustakawan: Navigator Literasi dan Pengetahuan dalam Krisis

Diperbarui: 8 Juli 2024   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: Kompas.id/HERYUNANTO

Pustakawan: Navigator Literasi dan Pengetahuan dalam Krisis

Pustakawan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran krusial dalam masyarakat modern, khususnya dalam meningkatkan literasi dan pengetahuan masyarakat. 

Eksistensi pustakawan tidak identik dengan bertugas sebagai penjaga buku, tetapi sebagai pendidik, peneliti, dan pengembang program literasi.

Peran ini menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan teknologi dan media baru di abad ini, yang membawa tantangan serta peluang baru bagi perpustakaan dan pustakawan.

Pustakawan memiliki berbagai tanggung jawab dan kontribusi yang kompleks dan multidimensi. Mereka bertanggung jawab atas pengembangan koleksi perpustakaan, yang mencakup pengelolaan database dan pengembangan program literasi. 

Dalam konteks ini, pustakawan harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan informasi masyarakat serta tren terbaru dalam literasi dan teknologi informasi.

Pustakawan juga bertugas memberikan bantuan referensi kepada pengguna perpustakaan, membantu mereka dalam mengakses informasi yang relevan serta mengembangkan keterampilan informasi, termasuk keterampilan membaca, menulis, dan berpikir kritis.

Peran pustakawan sebagai pendidik juga tidak dapat diabaikan. Mereka bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk mengembangkan program-program literasi yang membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar seperti membaca dan menulis, serta keterampilan berpikir kritis yang lebih kompleks. 

Selain itu, pustakawan juga berperan sebagai peneliti yang melakukan studi tentang kebutuhan informasi masyarakat dan cara-cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Krisis Pustakawan di Indonesia

Meskipun memiliki peran yang penting, profesi pustakawan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan serius. Kekurangan sumber daya manusia (SDM) pustakawan merupakan salah satu masalah utama. 

Indonesia kekurangan 439.680 pustakawan di berbagai jenis perpustakaan, sebuah angka yang sangat signifikan. Keterbatasan ini diperparah oleh terbatasnya program studi Ilmu Perpustakaan di perguruan tinggi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline