Mengenal Tabha Lame: Food Combining Khas Orang Nagekeo-Flores yang Kaya Nutrisi
Tabha Lame, atau yang dikenal juga sebagai Ae Lame, merupakan makanan tradisional dari Nagekeo, Flores, di wilayah Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Makanan ini terbuat dari campuran beras, jagung, atau umbi-umbian, serta berbagai sayuran dan biji-bijian seperti daun kelor, bayam, kangkung, sawi, daun singkong, kemangi, dan melinjo.
Selain memiliki nilai gizi yang tinggi, Tabha Lame juga memiliki makna budaya yang penting. Makanan ini sangat dihargai karena manfaatnya yang diyakini dapat meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui, karena kandungannya kaya akan gizi.
Dengan demikian, praktik food combining, yaitu mengonsumsi makanan tertentu secara bersamaan untuk meningkatkan manfaat gizinya, sangat relevan dalam praktik makanan lolak seperti Tabha Lame.
Komposisi Nutrisi dan Manfaat Kesehatan
Bahan utama Tabha Lame seperti beras, jagung, dan umbi-umbian, memberikan karbohidrat penting yang menyediakan energi. Penambahan berbagai sayuran dan biji-bijian mengenrich makanan ini dengan vitamin, mineral, dan serat.
Daun kelor kaya akan vitamin A, vitamin C, kalsium, dan protein, sehingga menjadi tambahan yang sangat baik untuk memperkaya nilai gizi Tabha Lame. Komposisi gizi yang kaya membuat Tabha Lame sangat bermanfaat bagi ibu menyusui.
Kandungan barley, yang dikenal sebagai "jali" lokal, memiliki peran penting karena barley adalah galactagogue yang dikenal dapat meningkatkan produksi ASI.
Sereal ini tinggi serat pangan dan mengandung nutrisi penting seperti magnesium, fosfor, dan vitamin B1, yang penting untuk kesehatan ibu dan bayi.
Demikian Tabha Lame dengan kombinasi karbohidrat dari beras, jagung, dan umbi-umbian dengan sayuran kaya protein seperti daun kelor dan bayam, dapat maksimalkan penyerapan nutrisi dan seimbangkan diet.