Food Combining: Tinjauan Terhadap Prinsip dan Efektivitasnya
Food combining adalah praktik diet yang fokus pada kombinasi nutrisi yang optimal untuk meningkatkan pencernaan dengan memastikan bahwa sistem pencernaan memproses berbagai jenis makanan pada tingkat dan waktu yang sesuai.
Metode ini didasarkan pada teori bahwa kombinasi makanan yang tidak tepat dapat menghambat pencernaan dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
Oleh karena itu, food combining menganjurkan perencanaan makan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ini untuk menghindari efek negatif pada pencernaan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan[1][2].
Dasar dari food combining adalah mengkategorikan makanan menjadi kelompok asam, netral, dan basa.
Makanan asam termasuk daging, ayam, produk olahan susu, ikan, dan gandum; makanan netral terdiri dari lemak, gula, dan pati; dan makanan basa mencakup biji-bijian, buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
Tujuannya adalah menciptakan kombinasi makanan yang sesuai untuk memfasilitasi pencernaan dan mencegah tubuh memproduksi racun, sehingga mempromosikan penyembuhan dan perbaikan kesehatan[1][3][4].
Prinsip-Prinsip Food Combining
Salah satu prinsip fundamental food combining adalah mengonsumsi buah saat perut kosong.
Buah, yang mengandung gula sederhana yang memerlukan pencernaan minimal, paling baik diserap ketika dikonsumsi sendiri.
Menggabungkannya dengan makanan lain dapat mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan fermentasi serta produksi gas dalam usus[1].
Prinsip penting lainnya adalah menghindari kombinasi protein dengan karbohidrat. Protein, seperti daging dan kacang-kacangan, memerlukan lingkungan asam untuk pencernaan, sedangkan karbohidrat memerlukan lingkungan basa.