Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Menakar Dampak dan Tantangan Gig Society dalam Ekonomi Digital di Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: https://www.bharian.com

Menakar Dampak dan Tantangan Gig Society dalam Ekonomi Digital di Indonesia

Gig Society adalah fenomena ekonomi yang semakin menonjol di era digital, di mana pekerjaan sementara atau proyek jangka pendek menjadi norma. Menurut BBC, Gig Society merupakan pasar tenaga kerja yang didominasi oleh karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer). Fenomena ini dimungkinkan oleh perkembangan teknologi digital yang memudahkan individu untuk mencari pekerjaan sementara melalui internet atau aplikasi. 

Di Indonesia, konsep Gig Society telah diterima luas, terutama dalam bentuk platform ride-hailing seperti Gojek dan layanan freelance lainnya. Diperkirakan jumlah pekerja di Indonesia gig mencapai 4 juta driver menekuni profesi ini, dengan platform Gojek terdiri dari 2,6 juta mitra driver. Sistem Gojek menyumbang sekitar Rp 249 triliun ke ekonomi negara

Dengan demikian, Gig Society merujuk pada sistem ekonomi di mana individu bekerja pada proyek-proyek sementara tanpa terikat secara formal dengan perusahaan tertentu. Contoh nyata dari Gig Society di Indonesia adalah driver ojek online, penulis lepas, atau pembuat konten video untuk platform digital. Pekerja dalam sistem ini tidak memiliki hubungan kerja resmi dengan perusahaan, sehingga mereka tidak terikat dengan jam kerja tetap atau mendapatkan hak-hak karyawan permanen seperti tunjangan dan perlindungan hukum.

Dampak Gig Society

Fleksibilitas dan Kesempatan Kerja

Salah satu dampak positif dari Gig Society adalah fleksibilitas yang ditawarkannya. Pekerja dapat memilih jam kerja dan lokasi sesuai keinginan mereka, yang berbeda dengan pola kerja tradisional yang biasanya mengharuskan pekerja berada di lokasi tertentu pada jam kerja tetap. 

Fleksibilitas ini juga membuka peluang bagi individu yang membutuhkan pekerjaan paruh waktu atau memiliki keterbatasan untuk bekerja dalam jadwal yang kaku.

Ekonomi Nasional dan Teknologi

Gig Society juga berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional. Misalnya, platform Gojek dilaporkan menyumbang sekitar Rp 249 triliun ke ekonomi Indonesia. 

Selain itu, perkembangan Gig Society mendorong pengembangan teknologi, karena aplikasi dan platform digital menjadi sarana utama untuk menghubungkan pekerja dengan pekerjaan.

Tantangan Gig Society

Kesewenang-wenangan dan Lemahnya Perlindungan Hukum

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline