Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Keluarga sebagai Fondasi Utama Pembangunan Bangsa

Diperbarui: 29 Juni 2024   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Keluarga Indonesia (shutterstock.com). Sumber Gambar: Via Kompas.com 

Keluarga Sebagai Fondasi Utama Pembangunan Bangsa

Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter individu dan, secara lebih luas, dalam pembangunan bangsa. 

Sebagai fondasi utama, keluarga berperan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan nilai-nilai moral yang akan membentuk generasi penerus. Oleh karena itu, memperkuat institusi keluarga menjadi sangat krusial dalam upaya pembangunan bangsa yang berkelanjutan dan inklusif.

Momentum hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni hari ini adalah momentum penting untuk mendorong keluarga  sebagai fondasi utama dalam pembangunan bangsa.

Digagas oleh Prof. Dr. Haryono Suyono pada era kepemimpinan Presiden Soeharto, peringatan Hari Keluarga Nasional, pertama kali diadakan pada tahun 1992 dan mendapatkan legitimasi formal pada 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2014. 

Hari Keluarga Nasional (Harganas) bukan sekadar simbol, melainkan sebuah momentum untuk mengingatkan pentingnya keluarga sebagai unit fundamental dalam membangun bangsa yang kuat dan sejahtera.

Hari Keluarga Nasional diperingati untuk menyoroti berbagai masalah kependudukan yang muncul pasca kemerdekaan. Pada masa itu, pernikahan usia muda menjadi fenomena umum yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi. 

Situasi ini mendorong pemerintah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang baik. Melalui peringatan Harganas, diharapkan masyarakat semakin sadar akan peran penting keluarga dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Tanggal 29 Juni dipilih karena beberapa alasan sejarah yang signifikan. Pertama, tanggal ini menandai kembalinya para pejuang kemerdekaan ke keluarga mereka setelah perang. Pada 29 Juni 1949, Belanda mengembalikan kedaulatan Indonesia, dan para pejuang yang telah berjuang di medan perang akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka. 

Kedua, tanggal ini juga bertepatan dengan dimulainya Gerakan Keluarga Berencana Nasional (KB) yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Ketiga, peringatan ini juga dimaksudkan untuk menghormati perjuangan keluarga yang telah berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pentingnya Keluarga dalam Pembangunan Bangsa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline