Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Gengsi di Atas Fungsi: Memahami Alasan di Balik Perilaku Konsumtif

Diperbarui: 10 Juni 2024   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Sumber Ilustrasi: TribunnewsBogor

Gengsi di Atas Fungsi: Memahami Alasan di Balik Perilaku Konsumtif

Saat kita berjalan-jalan di mal, berkumpul dengan teman-teman, atau sekadar menjelajahi media sosial, pemandangan orang-orang berbelanja atau sekedar memamerkan barang-barang mewah sudah menjadi hal yang biasa. Pemandangan ini tampaknya memantik pemikiran Jean Baudrillard tentang masyarakat konsumserisme.

Jean Baudrillard, seorang filsuf postmodern, menjelaskan bahwa, konsumerisme lebih dari sekedar tindakan mengonsumsi barang dan jasa, namun menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat. Konsumerisme telah menjadi cara hidup yang membentuk kesadaran praktis dalam diri seseorang.

Dari tas bermerek hingga mobil mahal, tampaknya banyak masyarakat modern kini lebih tidak hanya mencari kebahagiaan tetapi juga diferensiasi dalam gaya hidup dan nilai yang sarat makna simbolik.

Makna simbolik dibalik perilaku konsumtif masyatakat modern, kemudian mengungkap fakta bahwa banyak orang kini lebih mementingkan gengsi daripada fungsi. 

Gengsi merujuk pada persepsi atau citra diri yang ingin ditampilkan kepada masyarakat. Sementara fungsi lebih mengutamakan kegunaan praktis suatu barang. Masyarakat modern cenderung berbelanja melampaui kebutuhan yang sebenarnya, yang mencerminkan citra diri melalui barang-barang konsumsi, tanpa mempertimbangkan kegunaan dan kebermanfaatnya.

Mengapa begitu banyak orang yang lebih mementingkan gengsi daripada fungsi Ternyata, ada beberapa alasan yang mendasari perilaku ini, dan pemahaman akan alasan-alasan tersebut bisa membantu kita melihat lebih dalam tentang bagaimana masyarakat modern berpikir dan berperilaku.

Identitas Sosial: Menunjukkan Affiliasi dan Meningkatkan Status

Identitas sosial merupakan salah satu motivasi utama di balik perilaku konsumtif yang berlebihan. Banyak orang membeli barang mewah sebagai cara untuk menunjukkan affiliasi dengan kelompok sosial tertentu. 

Sebagai contoh, memiliki mobil sport atau memakai jam tangan mewah sering kali dihubungkan dengan status sosial yang tinggi. Barang-barang ini bukan hanya benda mati, tetapi simbol yang menunjukkan bahwa pemiliknya adalah bagian dari kelompok elit. 

Dengan menunjukkan affiliasi ini, seseorang berharap dapat meningkatkan status sosialnya dan mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Kebutuhan Pengakuan: Mencari Penghargaan Setelah Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Setelah kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan keamanan terpenuhi, kebutuhan akan pengakuan menjadi salah satu dorongan utama dalam hidup seseorang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline