Lihat ke Halaman Asli

Hen Ajo Leda

TERVERIFIKASI

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Hujan Bulan Juni dan Longsor di Ende NTT: Tragedi dan Tantangan

Diperbarui: 9 Juni 2024   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga bersama aparat kepolisian mengevakuasi korban tertimbun longsor di Kabupaten Ende, Jumat (7/6/2024) | Dok. Polres Ende via Kompas.com

Pada tanggal 6 Juni 2024, Ende, sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur, diguncang oleh bencana longsor yang mengakibatkan korban jiwa dan mengganggu aktivitas sehari-hari warga. 

Hujan lebat yang mengguyur wilayah ini selama beberapa hari berturut-turut memicu tanah longsor di dua lokasi utama: Kelurahan Rewarangga Selatan di Kecamatan Ende Timur dan Km 69 di Desa Bokasape Timur, Kecamatan Wolowaru. 

Akibatnya, empat orang meninggal dunia, termasuk seorang balita, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

Tragedi longsor ini membawa duka mendalam bagi masyarakat Ende. Empat nyawa melayang, termasuk seorang balita yang ditemukan tewas tertimbun material longsor. 

Kehilangan ini tentu saja mengguncang masyarakat Ende, mengingat bencana alam seperti ini sering datang tanpa peringatan yang memadai, memberikan dampak tragis bagi keluarga korban. 

Berbagai sumber berita mengonfirmasi jumlah korban yang sama, menandakan bahwa longsor ini merupakan salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Kisah pilu ini mengingatkan kita akan kerapuhan hidup di tengah kekuatan alam yang tak terduga.

Selain itu, longsor juga terjadi di beberapa titik dengan dampak yang sangat signifikan di Kelurahan Rewarangga Selatan dan Km 69 Desa Bokasape Timur. Di Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, longsor menyebabkan kerusakan parah pada beberapa rumah warga, mengakibatkan tertimbunnya satu keluarga. 

Sedangkan di Km 69, Desa Bokasape Timur, Kecamatan Wolowaru, longsor ini merupakan titik terparah di ruas jalan Trans Flores Maumere-Ende. Longsor tersebut memutus akses jalan Trans Flores total, yang berdampak pada terhambatnya aktivitas di tujuh kabupaten di Flores. 

Longsor di lokasi ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga menghancurkan infrastruktur vital, memutus jalur transportasi utama yang menghubungkan berbagai daerah di Flores.

Kondisi Jalan Trans Flores

Jalan Trans Flores merupakan jalur transportasi utama yang menghubungkan beberapa kabupaten di Flores, termasuk Ende. Longsor di Km 69 mengakibatkan jalan ini tidak dapat dilalui, menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline