Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Student Loan: Solusi atau Beban Baru bagi Pembiayaan Pendidikan di Indonesia?

Diperbarui: 3 Juni 2024   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: https://www.pajak.com

Student Loan: Solusi atau Beban Baru bagi Pembiayaan Pendidikan di Indonesia?

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang, yang selalau diletakan sebagai instrumen mobilitas sosial vertikal. Artinya bahwa, investasi dalam pendidikan tidak hanya memberi manfaat langsung berupa pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga berkontribusi pada mobilitas sosial vertikal, yaitu peningkatan status sosial dan ekonomi seseorang dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sebagai sebuah investasi, pendidikan selalu memerlukan perencanaan keuangan yang matang. Pendidikan, terutama pendidikan tinggi, sering kali memerlukan biaya yang besar. Ini mencakup biaya kuliah, buku, akomodasi, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari. Hal ini berarti, tanpa perencanaan yang tepat, biaya-biaya ini dapat menjadi beban yang signifikan bagi keluarga.

Kedati demikian, di era liberalisasi ekonomi global, jumlah konsumsi rumah tangga khususnya menengah ke bawah untuk biaya pendidikan terus menurun. Hal ini bukan karena setiap rumah tangga tidak memiliki perencanaan keuangan yang mantang, namun lebih karena orangtua Indonesia mengalami beban ganda ekonomi ketika berhadapan dengan kenyataan kapitalisasi dan komodifikasi pendidikan.

Protes terhadap kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang diwacanakan baru-bari ini cukup memberi bukti atas fakta beban ganda ekonomi orang tua Indonesia. Di samping meningkatnya biaya hidup yang menguras dompet, penghasilan atau gaji orang tua sering kali tidak mengalami kenaikan yang sepadan. 

Selain daya beli untuk kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan perumahan menurun, kemampuan orang tua untuk mengalokasikan dana untuk pendidikan bagi anaknya di masa depan makin sulit. Rata-rata hampir semua keluarga di Indonesia tidak mampu menuntaskan kuliah anaknya hingga lulus, meskipun sudah menyiapkan dana pendidikan sejak dini (Kompas.id, 28 Juli 2022).

Menyikapi persoalan ini, berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah. Selain melalui beragam program beasisiwa yang telah dikuncurkan bagi masyarakat yang berkebutuhan, pemerintah dalam rencananya akan mendesai model pembiayaan pendidikan bagi para orang tua, yakni melalui produk pinjaman keuangan yang dikenal sebagai student loan.

Student Loan yang ditawarkan kepada orang tua mahasiswa untuk membantu mereka menutupi biaya pendidikan. Pinjaman ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti biaya kuliah, buku, peralatan kuliah, dan biaya hidup sehari-hari, sehingga diharapkan dapat meringankan beban finansial orang tua mahasiswa selama menempuh pendidikan.

Konsep Student Loan disinyalir diadopsi dari beberapa negara dunia seperti di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Swedia, Jerman, Prancis, hingga Korea Selatan.

Kendati demikian, konsep mengenai Student Loan masih menuai polemik yang terus meningkat. Beberapa pihak menyikapi wacana studen Loan yang berkaitan dengan penerapan sistem pinjaman pendidikan tinggi bagi mahasiswa untuk mengatasi biaya kuliah, dilihat sebagai pisau bermata dua, khususnya bagi mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Beberapa pakar pakar pendidikan dan pengamat berpendapat bahwa Student Loan tidak efektif untuk mengatasi kenaikan UKT karena bisa menjadi beban ganda bagi mahasiswa yang harus membayar utang dan bunga setelah lulus, mengganggu karier mahasiswa dan mengurangi akses pendidikan bagi yang kurang mampu karena harus mengembalikan pinjaman tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline