Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Peran Pustakawan dalam Lanskap Informasi Digital dan Kecerdasan Buatan (AI)

Diperbarui: 30 April 2024   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: https://web.perpuskita.id/

Peran Pustakawan dalam Lanskap Informasi Digital dan Kecerdasan Buatan (AI)

Revolusi digital yang sedang berlangsung telah membawa perubahan besar dalam cara kita mengakses, menyimpan, dan berbagi informasi. Di era ini, perpustakaan dan pustakawan menghadapi tantangan baru dalam mempertahankan relevansi mereka. 

Salah satu perkembangan terbaru yang menarik perhatian adalah munculnya kecerdasan buatan (AI) dan dampaknya yang berpotensi besar terhadap profesi pustakawan.

Kecerdasan buatan telah mencapai kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan algoritma yang semakin canggih dan kemampuan komputasi yang terus meningkat. 

Sistem AI modern dapat melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia, seperti pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, dan analisis data kompleks. Namun, meskipun AI menawarkan banyak peluang, juga membawa tantangan tersendiri bagi pustakawan.

Pertama, kecerdasan buatan dapat membantu pustakawan dalam mengelola dan mengorganisir informasi dengan lebih efisien. Sistem AI dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti pengindeksan otomatis, klasifikasi subjek, dan bahkan peringkasan isi. 

Sehingga kerja pustakawan dapat menghemat waktu dan upaya yang signifikan, memungkinkan pustakawan untuk fokus pada tugas-tugas lain yang lebih penting, seperti memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan dan mengembangkan koleksi yang relevan.

Kedua, kecerdasan buatan dapat membantu dalam meningkatkan pengalaman pengguna perpustakaan. Dengan menganalisis pola pencarian dan preferensi pengguna, sistem AI dapat memberikan rekomendasi sumber daya yang lebih tepat dan relevan. 

Selain itu, teknologi AI juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan layanan virtual, seperti asisten perpustakaan virtual yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan panduan secara real-time.

Namun, di sisi lain, kecerdasan buatan juga menimbulkan beberapa kekhawatiran dan tantangan bagi profesi pustakawan. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi otomatisasi tugas-tugas rutin yang sebelumnya dilakukan oleh pustakawan.

Jika sistem AI dapat melakukan tugas-tugas seperti pengindeksan dan klasifikasi dengan efisien, apakah ini berarti bahwa peran pustakawan akan berkurang? Pertanyaan ini menggarisbawahi pentingnya pustakawan untuk terus mengembangkan keterampilan baru dan memposisikan diri mereka sebagai ahli dalam pengelolaan informasi dan literasi informasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline