Sebagai seorang non muslim, saya mengucapkan selamat menyambut bulan Ramadan bagi sanak saudara, andai taulan dan kepada anak didik saya yang merayakan bulan suci Ramadan penuh berkah ini.
Bulan Ramadan memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Selama bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, membaca Al Quran, berdoa, dan melakukan amal kebajikan secara lebih intensif.
Bulan Ramadan memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan ibadah dan amal kebaikan.
Bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah dan rahmat bagi umat Muslim, menjadi momen untuk meningkatkan spiritualitas, tetapi juga merupakan waktu yang penting bagi para cendikiawan untuk menggugah kiprah mereka dalam memajukan masyarakat.
Siapakah cendikiawan itu?
Cendekiawan atau intelektual sebagai orang yang menggunakan kecerdasannya untuk berbagai kegiatan seperti bekerja, belajar, membayangkan, menggagas, serta mempertanyakan dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.
Seorang cendekiawan tidak hanya terbatas pada satu bidang pengetahuan atau aktivitas tertentu, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan yang memerlukan analisis, refleksi, dan kreativitas.
Melalui tulisan ini saya mencoba melihat bagaimana menggugah kiprah cendikiawan pada Bulan Ramadan. Di tengah situasi politik ekonomi nasional dan global yang kian carut-marut, kita dituntut untuk menjadi cendikiawan yang dalam konteks sosial dan politik, seorang cendekiawan dapat mempertanyakan struktur kekuasaan, menganalisis isu-isu keadilan, atau mengusulkan kebijakan yang berbasis pada data dan analisis yang mendalam.
Cendikiawan juga dapat menjadi suara kritis yang membangun dalam masyarakat, menyuarakan hak-hak asasi manusia, atau mengadvokasi untuk kesetaraan dan keadilan, menemukan solusi untuk masalah lingkungan, atau mengembangkan teknologi baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Di bidang seni, seorang cendekiawan dapat menciptakan karya-karya yang memprovokasi pemikiran, menggugah emosi, atau mencerminkan realitas sosial dan budaya.