Lihat ke Halaman Asli

Hen Ajo Leda

TERVERIFIKASI

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Bagaimana Membuat Transkrip Wawancara?

Diperbarui: 25 April 2024   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: sonora.id

Transkrip wawancara adalah dokumen yang berisi rekaman atau catatan tertulis dari percakapan antara pewawancara dan narasumber selama proses wawancara. Transkrip tersebut mencatat pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara beserta tanggapan atau jawaban yang diberikan oleh narasumber.

Transkrip wawancara biasanya digunakan dalam penelitian, jurnalisme, atau keperluan dokumentasi lainnya untuk merekam dan menyimpan informasi yang didapatkan dari wawancara dengan subjek tertentu. 

Transkrip wawancara dapat berupa rekaman audio yang ditranskripsikan menjadi teks atau dapat langsung ditulis oleh pewawancara selama atau setelah wawancara dilakukan. 

Transkrip wawancara penting untuk mempertahankan integritas dan akurasi data yang dikumpulkan dari wawancara serta memudahkan analisis dan interpretasi hasil penelitian atau dokumentasi yang dilakukan.

Contoh Membuat Transkrip Wawancara

Berikut adalah contoh panduan umum tentang bagaimana membuat transkrip wawancara untuk penelitian:

1. Persiapan sebelum wawancara:

  • Tentukan siapa narasumber Anda berdasarkan kriteria yang relevan dengan subjek penelitian Anda, misalnya, usia, jenis kelamin, latar belakang sosio-ekonomi, dll.
  • Siapkan daftar pertanyaan terstruktur yang mencakup topik-topik yang ingin Anda bahas dalam wawancara.
  • Pastikan Anda memiliki izin tertulis dari narasumber untuk merekam wawancara. Jelaskan tujuan dan ruang lingkup penelitian Anda.

2. Pelaksanaan wawancara (sudah diulas pada tulisan terdahulu):

  • Berikan sapaan kepada narasumber dan jelaskan kembali tujuan penelitian Anda.
  • Ajukan pertanyaan sesuai urutan yang telah Anda susun, namun jadilah fleksibel untuk mengeksplorasi topik-topik baru yang muncul.
  • Dengarkan dengan aktif dan catat tanggapan narasumber .
  • Jangan ragu untuk mengklarifikasi atau meminta penjelasan lebih lanjut jika diperlukan.
  • Hindari menginterupsi narasumber kecuali untuk memperjelas pertanyaan atau topik tertentu.

3. Transkripsi wawancara:

  • Dengarkan kembali rekaman wawancara secara keseluruhan dan transkripsikan percakapan secara akurat.
  • Gunakan format transkripsi yang standar. Biasanya, ini mencakup tanda kurung siku untuk aksi tertentu seperti [tertawa], [menangis], [pause], dll. Juga, gunakan tanda kurung biasa untuk tindakan seperti (gulping) atau (memperbaiki mikrofon).
  • Tetapkan kode atau tanda unik untuk setiap narasumber agar Anda dapat mengidentifikasi siapa yang berbicara dalam transkrip.
  • Pastikan untuk menyertakan waktu atau penandaan untuk setiap pergantian pembicaraan atau setiap beberapa menit untuk mempermudah referensi saat menganalisis nanti.
  • Transkripsikan secara teks apa yang disampaikan oleh narasumber tanpa menambahkan interpretasi pribadi.

4. Pemeriksaan dan verifikasi:

  • Periksa kembali transkrip untuk memastikan kesesuaian dengan rekaman asli.
  • Periksa ejaan, tata bahasa, dan kejelasan transkrip.
  • Verifikasi kembali apakah semua tanggapan terdokumentasi dengan benar dan tidak ada bagian yang hilang atau terpotong dari transkrip.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline