Lihat ke Halaman Asli

Hen Ajo Leda

TERVERIFIKASI

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Internet Desa Bermanfaat Bagi Warga Desa: Akselerasi Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat

Diperbarui: 15 Februari 2024   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Internet Desa. Sumber Gambar: Kumparan.com

Di era 4.0 yang terus berkembang, peran teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet telah menjadi tulang punggung bagi banyak aspek kehidupan manusia. Jika dahulu, akses internet mungkin dianggap sebagai barang mewah yang hanya dinikmati oleh segelintir orang. 

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan penyebaran akses internet yang semakin luas, pandangan tersebut telah berubah secara signifikan. Kini, internet telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan dan pendidikan hingga hiburan dan kesehatan maupun pemerintahan. Dengan internet, kita dapat terhubung dengan dunia luar, bekerja dari rumah, belajar secara daring, mengakses informasi, berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman, serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.

Meskipun internet telah berperan sebagai alat yang vital dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang, namun pemanfaatan atas akses internet belum dinikmati secara merata. Artinya masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam akses internet antara penduduk, baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Di Indonesia menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), distribusi akses internet masih tidak merata di seluruh wilayah. Jumlah individu yang menggunakan internet di Indonesia pada rentang waktu 2022-2023, mencapai 215,63 juta orang, mewakili sekitar 78,19 persen dari total populasi negara ini (Kompas.id, 03 Oktober 2023). 

Mayoritas pengguna internet berasal dari Jawa dan Sumatera, yang mengontribusikan lebih dari 78 persen dari total pengguna. Sebaliknya, di wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, hanya sejumlah kecil penduduk yang memiliki akses ke internet. 

Dengan demikian terlihat adanya disparitas yang signifikan antar wilayah di Indonesia, termasuk antara perkotaan dan pedesaan, dari 74.000 desa di Indonesia, masih terdapat sekitar 12.000 desa yang belum tersentuh jaringan internet. Selain itu, lebih dari 9.000 desa termasuk dalam kategori desa terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) (Kompas.id, 03 Oktober 2023). 

Untuk mengatasi masalah aksebilitas dan kesenjangan internet di seluruh wilayah khususnya di pedesaan, pemerintah telah mencanangkan program Internet Desa. Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan semua desa di Indonesia dapat terhubung dengan konektivitas digital atau terjamah koneksi internet pada 2025. 

Untuk mewujudkan itu, pihaknya memiliki berbagai program, mulai dari penyediaan akses internet hingga pembangunan BTS 4G dengan target pembangunan sekitar 5.000 menara BTS 4G. Melalui pembangunan menara BTS 4G diharapakan dapat memasok kecepatan internet tetap (fixed broadband) paling lambat 100 Mbps (https://cnnindonesia.com, 26 Oktober 2023).

Program Internet Desa tentunya menjadi berita gembira bagi desa-desa yang selama ini yang belum tersentuh jaringan internet. Dengan program akselerasi internet ke desa, diharapkan kemudian dapat menjadi katalisator untuk kemajuan desa.

Beragam Manfaat Internet Desa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline