Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

Politik Adventus: Menyelami Makna Politis di Balik Masa Adven

Diperbarui: 6 Desember 2023   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.parokimbk.or.id/

Masa Adven dalam tradisi Kristen seringkali dianggap sebagai waktu penantian yang khusyuk dan penuh antusiasme menjelang perayaan kelahiran Yesus Kristus atau Natal. Masa ini dimulai pada hari Minggu keempat sebelum Natal dan berlangsung selama empat minggu, menandai awal tahun liturgi Gereja Katolik.

Secara etimologi, kata "Adven" berasal dari bahasa Latin, "adventus", yang berarti "kedatangan". Maka, masa Adven dapat diartikan sebagai masa penantian akan kedatangan Yesus Kristus (https://www.smakaquinasruteng.sch.id/).

Secara teologis, masa Adven memiliki dua makna penting. Secara historis, ini mengenang kedatangan pertama Yesus Kristus yang membawa keselamatan bagi umat manusia. Secara eskatologis, masa ini juga menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali yang akan mengakhiri zaman ini dan memulai Kerajaan Allah (https://www.smakaquinasruteng.sch.id/).

Bagi umat Katolik, Masa Adven bukan hanya persiapan untuk Natal, melainkan juga waktu untuk mempersiapkan diri secara spiritual menyambut kedatangan Yesus Kristus, baik dalam peristiwa sejarah maupun yang diharapkan akan datang.

Selama Masa Adven, umat Katolik didorong untuk bertobat, mengakui dosa-dosa mereka, dan memohon pengampunan kepada Tuhan. Masa ini juga mencerminkan harapan akan keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus, mempromosikan kerendahan hati, menyadari kebutuhan akan pertolongan Tuhan, serta mendorong untuk mengekspresikan cinta kasih kepada Tuhan dan sesama melalui doa, ibadah, dan perbuatan baik (https://kumparan.com/).

Namun, di balik kekhusyukan spiritual dan harapan akan kedatangan Kristus, terdapat dimensi politis yang bisa diresapi dalam apa yang disebut sebagai Politik Adventus.

Politik Adventus bukanlah semata tentang intrik kekuasaan atau perpolitikan dalam arti konvensional. Ia lebih merujuk pada esensi yang tersembunyi dalam pesan-pesan yang disampaikan di setiap minggu dalam masa Adven. Setiap tahapan minggu di Masa Adven, dari harapan hingga damai, memberikan sorotan terhadap aspek-aspek yang relevan dengan konteks politik dalam masyarakat (https://www.smakaquinasruteng.sch.id/).

Pertama, Politik Adventus melambangkan harapan, mencerminkan esensi dari penantian dan harapan akan kedatangan keadilan sosial. Ini menggambarkan kerinduan akan perubahan dan pemulihan dalam masyarakat yang penuh dengan ketidakadilan.

Kedua, Politik Adventus menyoroti aspek pengorbanan dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan serta kesulitan, menggambarkan ketabahan politik yang diperlukan dalam menghadapi rintangan.

Ketiga, Politik Adventus melambangkan sukacita, mengingatkan akan kebahagiaan dan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus. Ini bisa ditafsirkan sebagai panggilan untuk mengakui keindahan dalam perbedaan, serta pentingnya kebahagiaan bersama dalam kesatuan.

Keempat, Politik Adventus melambangkan damai, menekankan pesan damai sejahtera yang disampaikan oleh malaikat. Ini mencerminkan kerinduan akan kedamaian politik, bukan hanya dalam arti ketenangan eksternal, tetapi juga dalam harmoni sosial yang lebih luas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline