Lihat ke Halaman Asli

Kimi Himma

Blessed mom 🌼

Kupu-Kupu Tanpa Sayap

Diperbarui: 28 Mei 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah hutan yang rimbun dan penuh warna, hiduplah seekor kupu-kupu bernama Kira. Kira dikenal sebagai kupu-kupu yang kuat dan berani. Ia selalu terbang tinggi dan bebas menikmati indahnya bunga-bunga yang bermekaran. Namun, yang paling menonjol dari Kira adalah hatinya yang penuh kasih dan kepedulian terhadap teman-temannya.

Suatu hari, ketika matahari hampir terbenam, Kira mendengar suara tangisan. Ia segera mencari sumber suara itu dan menemukan temannya, seekor ulat bernama Lilo, tersesat di tengah hutan. Lilo ketakutan dan tidak tahu jalan pulang. Melihat keadaan Lilo, Kira merasa terpanggil untuk membantu.

"Kira, aku tersesat dan tidak tahu jalan pulang," kata Lilo dengan suara gemetar.

"Jangan khawatir, Lilo. Aku akan membawamu pulang," jawab Kira dengan penuh keyakinan.

Kira lalu mengangkat Lilo dengan sayapnya yang indah. Namun, perjalanan pulang tidaklah mudah. Hutan itu penuh dengan rintangan dan duri tajam. Kira harus terbang rendah untuk menghindari bahaya, dan ini membuat sayapnya tergores-gores. Namun, ia tidak peduli. Yang terpenting baginya adalah keselamatan Lilo.

Akhirnya, setelah perjuangan panjang, Kira berhasil membawa Lilo pulang dengan selamat. Namun, sayap Kira sudah terluka parah. Ia mencoba untuk terbang lagi, tetapi sayapnya tidak lagi mampu mengangkat tubuhnya ke udara. Kira merasa sedih karena tidak bisa terbang lagi, tetapi ia tidak menyesali keputusannya.

Hari-hari berlalu, dan Kira harus belajar hidup tanpa kemampuan terbangnya. Ia mulai berjalan di tanah, menikmati keindahan hutan dari sudut pandang yang berbeda. Meski tidak bisa lagi terbang, Kira menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti berjalan di antara bunga-bunga dan berinteraksi dengan teman-temannya di darat.

Teman-teman Kira yang lain terkesan dengan pengorbanannya. Mereka mulai lebih sering menghabiskan waktu bersama Kira di darat, berbagi cerita, dan menikmati kebersamaan. Kira menyadari bahwa meski ia kehilangan sayapnya, ia tidak kehilangan arti dari pertemanan.

Lilo sangat berterima kasih kepada Kira. Ia menyadari betapa besar pengorbanan Kira demi menyelamatkannya. "Kira, aku sangat berterima kasih atas semua yang telah kau lakukan untukku. Kau adalah sahabat sejati," kata Lilo dengan penuh rasa terima kasih.

Kira tersenyum dan menjawab, "Pertemanan yang sejati tidak diukur dari seberapa tinggi kita bisa terbang, tetapi seberapa besar kita mau berkorban untuk teman."

Dari hari itu, Kira hidup bahagia bersama teman-temannya. Meskipun ia tidak lagi bisa terbang, ia menemukan arti kehidupan yang sebenarnya dalam kasih sayang dan pertemanan yang tulus.

Selesai.

Trenggalek, 28 Mei 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline