CATATAN KEGIATAN RAMADHAN
Ramadhan memasuki hari ke-3, masih dalam suasana libur awal ramadhan bagi guru dan siswa sekolah. Tahun ini masa belajar siswa di bulan ramadhan sepertinya paling lama, karena informasi awal libur iedul fitri tanggal 21 April. Wah.... kaget juga para guru dan orang tua, jika memang libur iedul fitri baru 1444 H baru dimulai tanggal 21 April 2023 hingga 28 April 2023. Sementara ada yang tanggal 21 April sudah jatuh 1 Syawal 1444 H. Semoga ada pertimbangan yang sekarang masih berproses agar libur iedul fitri dimajukan menjadi lebih awal, sehingga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi iedul fitri dengan lebih leluasa.
Ramadhan adalah bulan spesial bagi umat Islam sedunia. Jika kita ingin memfokuskan pada salah satu bagian dari masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh suasana ramadhan adalah para siswa sekolah berbagai jenjang. Pengaruh ramadhan sangat terasa di dunia persekolahan. Bukan hanya masalah jam belajar yang dikurangi namun esensi yang berbeda bisa dinampakkan di bulan ini. Misalnya dengan memberikan anak anak buku catatan kegiatan ramadhan.
Buku kecil dengan rincian format yang tersusun di dalamnya dapat dibuat sesuai harapan para guru dan orang tua. Apa yang sebenarnya ingin dicapai dengan adanya buku catatan ini?
Contoh buku di atas dibuat dengan design cover bergambar mesjid dan seorang anak sedang berdoa dan mengaji. Mungkin harapannya agar anak lebih mendekatkan diri dengan mesjid dan al-qur'an. Kembali pada fitrah awal anak yang dilahirkan suci, orang tua dan lingkungan yang akan mewarnainya. Buku catatan ini merupakan salah satu langkah untuk memberi warna pada diri anak. Melatih anak pada disiplin diri , melatih pada kepatuhan , melatih pada semangat beribadah, motivasi internal dan eksternal tiap anak yang berbeda dalam memaknai pemanfaatan buku ini. Peran guru dan orang tua sangat penting agar buku catatan ini bermanfaat.
Apakah hal ini akan efektif?
Seperti halnya sebuah peraturan yang dibuat , akan berjalan manakala ada pengawasan, kejelasan dampak dari kepatuhan dan pelanggaran . Jika hanya dibagikan tanpa diawasi dan dievaluasi, hasilnya akan bergantung pada kesadaran anak. Karena pada dasarnya menumbuhkan kesadaran diri tentang hal hal baik tumbuh dari kebiasaan yang menjiwa. Bagi anak yang terbiasa menjalankan ibadah dengan tertib , tanpa ada buku catatan kegiatan ini pun dia akan dengan ringan melakukan ibadah ramadhan dengan penuh kesadaran tanpa berharap mendapat penilaian atau hadiah. Sebaliknya , bagi yang tak terbiasa, hal ini akan menjadi beban.
Sebagai guru dan orang tua tentunya memiliki harapan tmemiliki anak anak yang baik, disiplin dan ikhlas menjalankan ibadah. Caranya?
Bekasi, 25 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H