Kutipan syair lagu dari novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata mengingatkanku pada alur cerita dalam film tersebut. Dari sebuah sekolah yang di kampung penuh keterbatasan tidak menyurutkan langkah untuk meraih mimpi yang tinggi. Berani untuk bermimpi, tegar untuk melangkah , sabar hadapi ujian, kuat hadapi rintangan dan yakin pada keberhasilan , menjadikan tokoh pada novel yang difilmkan tersebut menjadi orang yang dapat dikatakan sukses menaklukkan dunianya. Membuka mata banyak orang tentang kehidupan dan pendidikan di pedalaman , bagian dari wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.
Banyak contoh kesuksesan orang orang besar yang berawal dari menulis. Lewat ketajaman buah fikir yang digoreskan melalui pena dan tarian jemari , melahirkan tulisan tulisan yang dibukukan , difilm kan dan dijadikan pelajaran bagi orang lain . Sebut saja film dari novel layangan putus yang saat ini begitu viral, Harry potter yang mendunia, Tenggelamnya kapal van der wick, dan masih banyak contoh film yang ide dan jalan jalan ceritanya bersumber dari tulisan .
Menulis adalah kegiatan mencurahkan kata hati dan buah fikiran melalui barisan aksara bermakna baik melalui goresan pena, ketukan huruf pada keyboard maupun sentuhan pada layar . Kini kegiatan menulis dapat dilakukan dimana saja, kapan saja,oleh siapa saja, dalam keadaan bagaimanapun , menulis apapun dan apapun alasannya. Kemajuan teknologi banyak memudahkan orang untuk melakukan kegiatan menulis. Saat menunggu, saat dalam antrian, saat menjadi penumpang kendaraan, saat sakit, saat ada waktu luang, saat muncul ide, kita dapat menulis. Bahkan seorang artis yang terbaring lumpuh karena sakit masih dapat menyelesaikan pendidikan S2 dan menulis beberapa buku dari tempat tidurnya.
Untuk menghasilkan tulisan yang bagus dan disukai banyak orang dibaca,membutuhkan proses . Harus dimulai, dilatih, dijadikan bagian dari kegiatan rutin, Apapun yang ditulis akan memiliki jiwa dan rasa jika saat menulis pun menumpahkan rasa dan ketulusan . Tulisan yang berasa dari hati akan sampai ke hati. Tulisan yang baik akan disukai pembaca.Tulisan yang bermakna akan mempengaruhi orang lain. Tulisan yang berisi akan mengisi orang lain.
Menulis akan menjadi passion jika menjadi suatu kesenangan dan kebutuhan . Terasa ada yang hilang jika sehari tak menulis. Menulislah apapun yang dilihat, didengar, dirasa, difikirkan dan dibayangkan. Sumber tulisan bisa berasal dari pengalaman peribadi ( ini yang paling mudah dan memiliki rasa), film, foto, cerita orang lain, kisah orang lain, kejadian nyata , khayalan, impian, harapan, maupun dari referensi buku buku yang dibaca.
Menulis dan membaca bagai dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Bernilai satu sisi jika ada sisi yang lain. Semakin banyak yang dibaca akan semakin kaya kata kata yang dapat digunakan untuk menulis, selain gaya tulisan yang akan terbentuk secara reflek jika dilakukan terus menerus dan bervariasi.
Tak ada kata terlambat untuk mulai menulis. Pembaca tak akan melihat sosok siapa penulisnya, namun yang utama adalah tulisan yang berkualitas, memberi motivasi, memberi pelajaran, menghibur, menambah wawasan dan gaya bahasa yang menarik. Suatu saat , jika sudah dikenal dan terbiasa dengan tulisan yang bagus, pembaca akan melihat nama penulis baru akan membaca tulisannya .Maka mulailah menulis dan terbiasa, tanpa merendahkan diri dan potensi. Penulis yang konsisten lambat laun akan dikenal dan ditunggu tulisan tulisannya.
Saat ini tulisan dapat dipublikasikan melalui berbagai media online maupun cetak. Ada yang sifatnya hanya berbagi hingga menjadi sumber penghasilan. Di saat surat kabar cetak mengalami penurunan peminat pembaca dan pembeli, mulai bermunculan media surat kabar online.Wajah baru dari redaksi media cetak . Platform ini bisa dimanfaatkan penulis untuk memperkenalkan diri, berlatih dan menunggu respon pembaca. Tulisan yang banyak dikunjungi , dibaca dan dikomentari pembaca merupakan kebahagiaan tersendiri bagi sang penulis.
Belajar , berlatih dan membiasakan diri untuk menulis . Bergabung pada berbagai komunitas penulis. Saling berbagi informasi, bertukar fikiran, bertukar buku karya tulisan masing masing, saling membaca dan mengomentari tulisan, mencoba mempublikasikan tulisan pada berbagai media online, dan terus meningkatkan kualitas diri.
Bagi karyawan yang menjelang masa pensiun, tidak ada salahnya untuk mulai menulis. Menulis tak pandang usia, selagi masih sehat dan kemauan masih kuat, pasti masih bisa menghasilkan tulisan yang bermanfaat . Mulai dari berlatih, membiasakan,berbagi , mungkin suatu saat akan menjadi sumber penghasilan. Kala pensiun tetap akan memiliki kesibukan yang menyenangkan dan menghasilkan.
Tiap orang memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Kita tak akan menemukan potensi selagi belum mencoba menemukannya dalam diri kita. Potensi akan muncul setelah mencoba menggali dan memunculkannya. Konsisten memunculkan potensi yang terpendam , lama kelamaan akan terbentuk menjadi passion ( panggilan jiwa), yang akan terasa hilang jika dibiarkan.