Maraknya Prostitusi Online sebagai Efek Pengembangan Pariwisata di Kota Malang

                                                                    

Siapa sih yang tidak tahu dengan Kota Malang ? Tentu dari mayoritas orang sudah mengenal Kota Malang. Kota Malang sendiri dijuluki sebagai kota pendidikan. Namun tidak hanya itu, Kota Malang juga biasa dikenal sebagai kota wisata, begitu pula Kota Batu. Dapat dikatakan demikian karena banyaknya keindahan alam yang membentang terdapat di beberapa wilayah Malang Raya ini. Mulai dari Kabupaten Malang, Kota Malang, hingga Kota Batu. Selain wisata alam, terdapat pula destinasi wisata di Malang Raya yang dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan wisata edukasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pariwisata di Malang Raya ini mengalami perkembangan yang bisa dibilang cukup pesat.

Dengan seiring terjadinya pengembangan pariwisata yang terdapat di Malang Raya tentu akan menambah banyak sekali fasilitas yang disediakan. Seperti tour & travel, hotel, homestay, villa, rumah makan, dan lain-lain. Dengan maraknya penginapan tersebut dibuat mulai dari penginapan bintang satu hingga bintang lima, penginapan bernuansa villa, dan masih banyak lainnya akan lebih menarik minat wisatawan yang berkunjung ke wilayah Malang Raya. Namun keberadaan hotel, villa, ataupun homestay tentu memberikan efek terhadap generasi muda sekarang ini. Mayoritas masyarakat kurang menyadari adanya efek-efek dari banyaknya tempat penginapan tersebut. Efek yang dapat dilihat tentu tidak melulu efek yang bersifat positif seperti meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Keberadaan tempat penginapan tentu memberikan peluang bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Namun, beredar berita beberapa bulan ini terjadi praktik prostitusi online di beberapa hotel Kota Malang. Itu merupakan salah satu efek dari adanya pengembangan pariwisata yang kurang disadari oleh masyarakat.

Kasus Prostitusi Online di Kota Malang

Kasus prostitusi online atau biasa dikenal dengan istilah "Open BO" sudah kerap beberapa kali terjadi di Kota Malang. Pada bulan Februari 2022 lalu, Satpol PP Kota Malang melalukan operasi praktik prostitusi online di beberapa wilayah Kota Malang. Seperti di Kecamatan Kedungkandang, Lowokwaru, dan Blimbing. Dalam operasi tersebut, Satpol PP Kota Malang mengungkap adanya 18 kasus yang diduga praktik prostitusi online. Sebanyak 18 wanita yang terjaring menggunakan aplikasi MiChat untuk praktik open BO. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya aplikasi MiChat di dalam handphone milik wanita tersebut beserta alat kontrasepsi. Tarif yang dikeluarkan juga bervariasi mulai dari Rp.300.000,00 hingga Rp.1.000.000,00 tergantung keinginan, begitu tuturnya. Terdapat satu alasan mengapa para wanita tersebut memanfaatkan aplikasi MiChat sebagai tempat mereka mencari pelanggan, menurut mereka, ketika mereka menggunakan aplikasi MiChat mereka akan lebih leluasa mempromosikan dirinya tanpa campur tangan mucikari sehingga mereka bisa menentukan tarifnya sendiri.

Untuk contoh kasus berikutnya yaitu adanya praktik Open BO di sebuah guest house yang terletak di Jalan Danau Sentani, Sawojajar, Kota Malang. Praktik open BO tersebut dapat diketahui karena adanya aduan dari masyarakat setempat bahwa tempat tersebut sering digunakan untuk tempat prostitusi. Adanya pengaduan dari masyarakat itu akhirnya menggerakan Satpol PP Kota Malang untuk melakukan operasi praktik Open BO di tempat tersebut. Dan hasilnya, terdapat delapan pasangan non pasutri terjaring dalam operasi tersebut dan diamankan oleh petugas. Tak hanya itu, petugas juga menemukan alat kontrasepsi di beberapa kamar serta ada pula seorang wanita yang terjaring dikarenakan menyediakan layanan pijat plus yang mengaku sudah berstatus menikah siri. Petugas menilai dengan adanya operasi praktik open BO seperti itu setidaknya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa penegakan dalam Perda perlu dilakukan agar tercipta keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

Jika dilihat dari berbagai kasus di atas, praktik prostitusi online banyak dilakukan di hotel, guest house, dan villa. Ketiga tempat yang disebutkan tersebut merupakan salah satu contoh fasilitas dari pengembangan pariwisata berupa penginapan. Itu artinya, semakin banyak penginapan yang dikembangkan, tidak menutup kemungkinan akan semakin marak pula praktik prostitusi online dilakukan. Namun, memiliki pekerjaan sebagai PSK (Pekerja Seks Komersil) sebenarnya juga memiliki resiko yang tinggi. Karena mereka tidak pernah tahu client yang akan datang merupakan orang baik atau justru sebaliknya.

Lunturnya Nilai-Nilai Moralitas

Nilai-nilai sosial dalam masyarakat dipandang sebagai tata kelakuan yang dijalankan oleh masyarakat. Dalam nilai-nilai sosial terdapat yang namanya nilai moral. Pasti sudah tidak asing lagi jika mendengar kata "moral" , moral merupakan etika yang ada pada kehidupan dan harus dijalankan agar keteraturan sosial dalam masyarakat tetap terjaga dengan baik. Oleh karena itu, nilai moral ini dinilai penting di masyarakat. Mengapa demikian? Karena sifat-sifat yang terdapat di dalam nilai moral sangat penting dibutuhkan dalam diri tiap-tiap individu serta dapat bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Namun dengan seiring berjalannya waktu dan mengalami perkembangan zaman yang semakin pesat, nilai-nilai moralitas pun ikut berubah beriringan dengan perubahan sosial yang ada. Dengan melihat banyaknya kasus prostitusi online yang terjadi di kalangan masyarakat ini merupakan salah satu gambaran bahwa nilai-nilai moralitas dalam masyarakat terutama di kalangan generasi muda sudah mulai luntur. Lunturnya nilai-nilai moralitas ini dapat menyebabkan penyimpangan pada masyarakat. Dapat dikatakan tidak terlalu disadari efeknya, namun memang nyata adanya.