Cinta dunia adalah sikap yg khas dari pola pikir kapitalis,materialistis menjiwai sikap orang-orang Kapitalis dan Liberalisme adalah saudara kembarnya kapitalis yg selalu akan berjalan beriringan dan hidupberdampingan dibawah naungan DEMOKRASI.
Bila orang-orang yg bersikap dan berjiwa tersebut diatas menjadi pemimpin atau pengelola negara,maka mata hati dan telinganya akan dibutatulikan oleh pemikiran dan jiwanya,sehingga tidak bisa bejalan diatas keadilan dan sensitip terhadap aspirasi rakyat.
Akibatnya Bebal,akal nya tidak mampu menangkap kebenaran sekalipun dari hati nuraninya sendiri,karena jiwanya sudah di liputi oleh materialis dan akalnya di penuhi dengan Kapitalis,yg di pikir hanya bagaimana mencari untung takpeduli kalau rakyat jadi korban,yg ada dalam hatinya hanya materi sehingga tidak sensitip terhadanp penderitaan rakyat .
Oleh sebab itu mereka melangkah selalu meraba-raba mengikuti jalan yg rusak yg pernah menjerumuskan para pendahulunya,dan mereka orang-orang seperti itu oleh Rusulullah SAW di umpamakan hewan yg lebih rendah dari pada seekor keledai,sebab sbda rosulullah saw;"Keledai tidak pernah terperosok kedalam satu lobang yg sama".
Artinya Keledai saja yg tidak di anugerahi akal,bisa menghindari jalan yg sudah jelas rusak (berlobang),tetapi kenapa manusia martabatnya lebih rendah dari pada keledai?
Maha Benar Allah dalam sebuah firmannya yg menyatakan :"........mereka itu seperti binatang ternak ,bahkan lebih sesat dari itu..".
Mengapa dikatakan lebih sesat?,karena kalau binatang terperosok kedalam satu lobang yg sama,itu masih pantas karena dia tidak di beri akal,namun manusia yg di beri akal oleh Allah SWT,tentu akan tidak pantas terjebak dalam satu lobang yg sama,tapi apa hendak dikata karena itulah faktanya,ada manusia seperti tersebut dalam al-Qur'an.
Namun Allah memperingatkan berkali-kali dalam al-Qur'an melalui sebuah pertanyaan;"apakah kamu tidak berakal?","apakah kamu tidak berfikir?'' dst.Artinya memang kita harus selalu memfungsikan akalnya sebagai manusia yg berakal,karena Allah SWT-pun akan meminta pertanggungjawabannya terhadap akal yg telah Allah swt anugerahkan.
Allah-pun telah banyak memberi perumpamaan-perumpamaan dalam al-Qura'n dan nasib-nasib orang yg tidak memfungsikan perangkat akalnya (mata-telinga)dengan benar,dalam memahami ayat ayat Allah baik yg tersirat /terlihat oleh panca indra kita,maupun yg tersurat melalui firman-firman-Nya,bagaimana nasib orang-orang yg tidak menjalankan aturan sesuai petunjuk Allah SWT,bagaimana pula para pemimpin yg selalu mendzolimi rakyatnya seperti Fira'un pada zaman Nabi Musa AS.
Nampaknya keterangan dalam al-Qura'n tersebut sampai kini masih relevan,karena pada zaman modern seperti ini-pun para pemimpin banyak yg dzlim terhadap rakyatnya,akibat telah di susupi jiwa Materialis dan pikiran Kapitalis.
Semoga menjadi pelajaran bagi umat saat ini,sebab Allah SWT,tidak akan membiarkan para pemimpin yg dzalim terhadap rakyatnya,andakata mereka tidak di perlihatkan di dunia adzabnya,akan tetapi nanti kelak di akhirat akan di rasakan oleh mereka.