Bapakku kebanggaanku, kenapa penulis menulis seperti ini?
Karena Bapakku kebanggaanku, adalah sosok seorang laki-laki yang menjaga, mengajarkan, panutan serta sahabat terbaik.
Namun, Allah SWT lebih sayang kepada Bapakku kebanggaanku untuk menemui Sang Pencipta di tahun 2019 bulan Juni lalu. Sudah genap tiga tahun beliau meninggalkan dunia fana ini menuju tempat tinggal akhir.
Kami (ibuku, saudara perempuanku ( Kaka, dan adik). Mereka (saudaraku sudah berumah tangga semua). Hanya Ibuku kebanggaanku surgaku, sebagai semangat hidupku. Pesan Bapakku, jadilah manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dan jaga Ibumu dan saudara -saudaramu. Hidup rukun dan damai dimana pun berada.
Saya selalu ingat dan dijalankan pesannya.
Semoga Allah SWT selalu menerima segala ampunan dan amal ibadahnya,.
Aamiin Ya Raball'alamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H