Lihat ke Halaman Asli

Dear PSS Sleman Back Our Glory

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13997331771682436037

[caption id="attachment_323289" align="aligncenter" width="550" caption="doc pribadi"][/caption]

"Back our glory" sepertinya itu yang semua sleman fans katakan untuk seluruh awak element PSS Sleman saat ini. Ya persiapan panjang sebelum liga bergulir seakan sia sia dengan peforma tim yang malah jauh berbeda dengan musim lalu. Padahal Sartono Anwar (pelatih PSS) diberi kebebasan sendiri dalam memilih pemain, merencanakan progam latihan, dan diberi waktu yang cukup lama membangun tim sesuai rencananya. Ironi nya justru pemain yang di coret Sartono tampil mengesankan di tim yang menampung nya sebut saja Roberto Kwateh dengan produktifitas goalnya ada pula Saiful Indra Cahya dengan bermain taktis di Persik Kediri. Lebih miris ketika pemain rekomendasi sartono seperti Guy Junior sebagai seorang striker asing belum satu pun merayakan goalnya musim ini. Belum lagi titik lemah PSS ada di stock sektor tengah yang tak sesolid dan kreatif jaman Juan Revi - Anang Hadi - Bona S - Anggo J musim lalu.

[caption id="attachment_323288" align="aligncenter" width="550" caption="doc pribadi"]

13997331511978672285

[/caption]

Strategi PSS tahun lalu justru sudah menjurus ke modern football namun saat ini seakan kembali ke era galatama dengan formasi jadul 3 - 5 -2. Formasi ini tentu mengorbankan posisi Mudah Yulianto pemain bersinar PSS musim lalu yang sempat di panggil timnas U23. Pemain dengan tipikal akselerasi dan dribling mumpuni ini lebih banyak di cadangkan padahal peformanya sedang bagus bagusnya. Lucu juga melihat Ade Cristian yang tahun lalu langganan menjadi starter kini kalah dengan Aang yang justru sering blunder dan out of posisi terlihat jelas pada pertandingan lalu menghadapi Persinga. Mungkin hanya Ridwan pemain nomor punggung 7 PSS ini yang bermain bagus dengan status pemain anyar. Terbukti ridwan bermain taktis mirip dengan Juan Revi menjadi nyawa permainan PSS. Terbukti pada laga pembuka, PSS berhasil menang 3 - 1. Namun sayang pada laga melawan Pesinga Ngawi Ridwan tak dimainkan sejak awal yang hasilnya PSS harus tahluk 1 - 0 dari tuan rumah padahal laga itu adalah penentu pijakan PSS musim ini di divisi utama.

Saya pikir PSS lebih mumpuni memakai strategi modern football 4 -2 -3 -1. Strategi ini terbukti effektif dipakai tim sekota PSIM yang tampil mengesankan musim ini walau hanya dengan pemain lokal. Dengan ini PSS lebih bisa membuka ruang dalam menyerang karena kedua sayap mereka bisa aktif menusuk dari samping seperti musim lalu dan memberi umpan cut back ke sisi tengah. Tentu dengan gelandang pivot pembagi bola yang baik dan PSS mempunyai sosok itu pada si nomor 7 Ridwan. Dengan begitu Anang hadi lebih bisa leluasa membuka ruang di lapangan tengah seperti musim lalu, terbukti tahun lalu ia begitu produktif dengan goal goal nya. Tipikal Anang hadi mempunyai tendangan jarak jauh yang baik dari umpan cut back dari sayap. Menggunakan second striker berada di belakang striker tentu juga membuat celah celah di pertahanan lawan sehingga permainan tidak monoton dengan banyak variasi. Tentu strategi ini ditunjang dengan kesabaran dan bermain sepak bola "pasti" bola bola pendek cepat dan selalu mengalir. Strategi ini juga sangat efektif dalam bertahan karena begitu kehilangan bola pemain harus segera bergerak di belakang garis tengah untuk menutup ruang gerak lawan. Sekali lagi menengok dari saudara sekota yang lumayan sulit dikalahkan walau pertandingan away. Apalagi PSS mempunyai squad yang boleh dibilang lebih mumpuni saya pikir akan membuat dinding PSS sulit ditembus lawan.

[caption id="attachment_323281" align="aligncenter" width="550" caption="doc pribadi"]

1399731128928776364

[/caption]

[caption id="attachment_323282" align="aligncenter" width="550" caption="doc pribadi"]

13997311651058864510

[/caption]

[caption id="attachment_323283" align="aligncenter" width="550" caption="doc pribadi"]

13997311871577055769

[/caption]

Ya walaupun mau tak mau management PSS harus sudah mulai bekerja keras sekarang untuk mendatangkan pemain atau bahkan pelatih anyar yang seharusnya sudah diburu sejak sekarang mengingat banyak pemain ISL yang dicoret mungkin bisa menjadi bidikan sesuai kebutuhan tim. Misal seperti Eze pemain yang dicoret semen padang mantan pemain Persiba Bantul ini yang mempunyai tipikal pemain taktis karena tipikal bomber PSS sudah mempunyai Moniaga. Ia bisa menjadi "pelayan" yang baik dibelakang moniaga atau memberi umpan balik ke Anang Hadi untuk diselesaikan.

Dan untuk penghuni tribun artinya suara lantang itu harus lebih keras dari biasanya, kreatifitas itu harus lebih spektakuler dari biasanya, dan dengan semangat ini tentu menjadi motivasi luar biasa bagi para punggawa. Pertandingan selanjutnya di home akan menjadi titik dimana semangat itu akan kita sampaikan untuk punggawa kebanggaan kita!

[caption id="attachment_323290" align="aligncenter" width="550" caption="doc pribadi"]

1399733216554266736

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline