Lihat ke Halaman Asli

Helm Sepeda Onthel: Awal Jumpa dengan Pembalut Hibis dalam Seminar bersama Pembicara Internet Marketing

Diperbarui: 4 Desember 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Helm sepeda onthel eksis sejak tahun 2010 di Yogyakarta. Munculnya para pecinta sepeda onthel ke permukaan, mendorong helm sepeda onthel untuk turut memeriahkannya. Jika dahulu pecinta sepeda tua ini malu-malu tampil, tidak pede dengan jadulnya, namun sejak terbentuknya komunitas onthel perlahan tapi pasti jumlah onthelis bertambah. Sebagai dampaknya, helm onthel atau banyak orang bilang sebagai topi demang, topi kompeni, topi belanda, topi polkah, dan lainnya turut dicari para penggemar sepeda antik ini.

Sepeda onthel yang makin banyak penggemarnya ini, ternyata tak hanya digemari kaum adam saja. Dalam sebuah pertemuan, tepatnya seminar dengan seorang pembicara internet marketing dari Jogja, saya bertemu dengan pemilik usaha Pembalut Hibis, seorang ibu muda yang ternyata juga menyenangi sepeda onthel. Beliau mengatakan, dengan bersepeda tubuhnya menjadi lebih bugar dan sehat. Pantaslah jika dari hari ke hari bukannya menurun, namun malah semakin banyak saja peminat sepeda jadul ini.

Pertemuan pertama dengan Pembalut Hibis membuat Helm sepeda onthel optimis, bahwa perkembangan bisnis ini semakin baik. Terlebih semakin banyak orang yang peduli akan gaya hidup sehat dan semakin banyaknya komunitas sepeda onthel di berbagai penjuru nusantara.

Salam,

Helm Sepeda Onthel Jogja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline