Lihat ke Halaman Asli

Ahmad helmi

mahasiswa

Pelayanan yang Membedakan

Diperbarui: 23 Desember 2019   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Grab Bike

Waktu yang bergerak cepat membuat pola hidup berubah drastis, perkembangan teknologi dan informasi di jaman sekarang tidak ada habisnya mengeluarkan inofasi -- inofasi baru, berbagai eksperimen trus di lakukan supaya tidak terlalu ketinggalan oleh jaman dan mempermudah semua pekerjaan manusia, mulai dari elektronik, infrastuktur, dan transportasi.

Pembayaran yang dulu kita kenal hanya membayar dengan kes di kasir, belanja harus langsung ke tokonya, dan transportasi dulu itu hanya ojek pangkalan dan mobil di terminal saja, sekarang mengalami perubahan yang sanagt derastis dengan hadirnya penemuan penemuan yang snagat luarbiasa mengubah peerjaan manusia, berbagai aplikasi di buat seperti dana, tokopedia, bukalapak, gojeg, uber, dan grab, Aplikasi aplikasi ini sangat memudahkan manusia. bagaimana tidak, cukup dengan mempunyai satu buah alat yaitu handpone atau tablet, kita bisa melakukan semua pekerjaan itu, trutama aplikasi greb,#selalubisa yang mana ketika kita mau memesan ojek kita harus datang ke pangkalan, tetapi sekarang cukup dengan pencet -- pencet handpone pengemudi ojek atau supir mobil bisa tiba lansung di depan kita tampa harus  pergi ke pangkalan ojek atau ke terminal mobil.

Selain itu, penggunaan seragam khusus greb yang #selalubisa di lengkapi dengan data diri yang lengkap membuat konsumen merasa aman jika mau beprgian. resiko tersesatpun lebih bisa di minimalisir karena sudah di lengkapi denga  GPS. Dari hargapun taada tawar menawar karna udah di sepakati di awal pas pemesanan sesuai jarak yang akan di tempuh. Itu sangat memudahkan konsumen dari segi waktu, biaya dan kenyamanan.

Apalagi sekarang, aplikasi greb ini tidak haya melayani greb ojek saja tapi aplikasi ini sekarang berinovasi dengan memunculkan greb car, greb food, greb box. Yang dimna itu sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses makanan atau barang barang yang lainnya#selalubisa.

Namun, bukan berarti kemudahan yang di tawarkan aplikasi greb ini tidak menimbulkan masalah -- masalah yang datang, bukan dari aplikasinya melainkan dari sikap pengemudi ojek pangkalan terhadap aplikasi greb ini. seperti yang kita ketahui, banyak aksi -- aksi menuntut penutupan aplikasi greb ini, seperti memasang sepanduk ojek olnine di larang masuk ke wasan ini.

Alasan aksi ini hanya urusan perut, yang ada pada pikiran pengemudi ojek pangkalan ini bahwa rejeki yang di kasih sama Alloh SWT itu bisa di rebut sama aplikasi ini, dan mereka tida percaya bahwa rezekinya udah di atur oleh sang maha kuasa.  Kelebihan aplikasi greb ini berupa kemudahan akses dan harga membuat bnayak konsumen mulai meninggalakan ojek pangkalan ini. padahal bnayak supir dan pengemudi yang ojek yang bergantung nafkahnya melalui transportasi ojke pangkalan. Dengan menurunnya jumlah penumpang maka keadaan ekonomi akan terganggu. Selain itu banyaknya pajak yang harus di bayar membuat pengeluaran mereka lebih terkuras. Dan gulung tikar lah menjadi solusi terakhir.

Melihat penomena ini tentu pemerintah tidak tinggal diam. Kementrian perhubungan dan kementrian informasi dan teknologi mulai melakukan kerja sama terkait aplikasi greb ini. regulasi dan peraturan perundang undangan mulai di hadirkan untuk mengatur kesejahtraan atas sesama pengemudi baik itu online maupun offline. Muali dari keterbukaan informasi apliksi greb terhadap pemerintah, kewajiban membayar pajak, menetapkan tarip bawah, mengecek perlengkapan  motor seperti STNK, SIM, dan KIR, bahkan pemberian stiker atau kode khusus untuk kendaraan berbasis online.

Jika peraturan itu di landaskan maka aplikasi greb iniakan terus beroprasi bersaing secara sehat dengan transportasi ojek pangkalan. Namun perlu di ketahui jaman bakal terus berubah. Jika transortasi ojek pangkalan ini tidak mau merubah atau bergerak dari jona nyaman nya maka lambat laun akan tertiggal. Konsumen atau penumpang bakal lebih pintar untuk memilih sesuatu yang mudah dan praktis, dengan pembaharuan yang terus dilakukan aplikasi greb ini maka masarakat akan cenderung menggunakan aplikasi greb ini.

Jaman sekarang perubahan itu snagat cepat, banayak orang ynag tidak bisa mengikuti perkembangan jaman dan tidak mau berpikir  bagai manacara mengikuti perkembangan jaman yang sangat cepat ini terutama di era informasi ini. pengemudi ojek pangkalan harus banyak belajar, belajar mengikuti perkembangan jaman, karena jaman yang di hadapi adalah yangn digital, ketergantungan manusi terhadap handphone atau tablet digunkan para pencari peluang usaha untuk memanfaatkan dengan menghadirkan sesuatu yang lebih muddah atau praktis. Belajar untuk memberikan pelayanan terbaik, karena prioritas utama dalam penjualan yang baik itu adalah dari komunikasi yang baik sama pelanggan supaya pelanggan merasa nyaman dan tidak kapok untuk memesan kembali atau lebih baiknya itu menjadi pelanggan setia, dan belajar untuk siap berkompetisi dalam memberikan kemudahan konsumen dalam hal biaya dan waktu.

Jika transportasi ojek pangkalan dan aplikasi ojek online trutama greb dpat terus memperbaiki diri maka kesenjangan ekonomi dalam hal perbuatan konsumen dapan di hindari. Yang perlu di perbaiki dari ojek pangkalan adalah memperbaiki dari masalah sikap berkomunikasi dan masalah biaya supaya penumpang bisa lebih nyaman ketika memesan ojek di pangklaan. Jika konsumen sudah merasa nyaman dengan semua pelayanan yang di berikan maka kemungkinan kecil konsumen tidak bakal cepat beralih ke transportasi online seperti aplikasi greb ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline