Lihat ke Halaman Asli

Helmi Ismail

Penulis Lepas

Keraguan akan NFT

Diperbarui: 5 Februari 2022   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan dunia seni di masa-masa sekarang menunjukan booming trend baru dengan hebohnya pemberitaan penjualan NFT (Non-fungible Token). Banyak orang yang sudah berhasil menjual produk visual-estetisnya dengan harga yang fantastis. Sementara itu, tidak sedikit juga orang yang kurang menyukai perkembangan trend seni dalam pasar NFT. Banyak hal yang dapat didiskusikan tentang pertentangan pendapat terhadap perkembangan pasar NFT tersebut.

Nadya Tan (2021) dalam artikelnya yang berjudul "In a World that Undervalues Artists and the Environment --- Are Overvalued NFTs the Solution?" mendiskusikan dan mempertanyakan kelayakan pasar NFT sebagai tempat dilahirkanya para seniman baru dengan ragam karya seni digitalnya. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik pasar NFT yang dalam artikel yang di tulis di theguardian.com, McLaughlin menyebutkan bahwa pasar NFT berbeda dengan model bisnis dalam galeri seni komersial pada umumnya. Pasar NFT memberikan peluang kepada para seniman untuk menjual atau melelang karya seninya secara langsung-online tanpa perantara broker seni seperti yang biasanya terdapat dalam galeri seni. Semua produk NFT dapat langsung diperjual-belikan dan dijual lagi dalam waktu singkat untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga jual. Karakteristik pasar tersebut membuka peluang keterlibatan semua orang dalam pemasaran karya seni rupa dengan tanpa kontrol akan harga karya seni yang diperdagangkan.

Sementara di sisi lain, terlepas dari potensi NFT yang menjanjikan dengan membuka peluang kepada siapapun untuk menjadi seniman dan kolektor, McLaughlin juga menekankan keraguannya tentang kelayakan pasar NFT sebagai dunia seni baru di jaman digital. McLaughlin menyebutkan bahwa karya seni dalam bentuk NFT mungkin bukanlah tujuan akhir. Tujuan utama keberadaan pasar NFT adalah perayaan kemajuan teknologi finansial dan karya seni diposisikan sebagai alat untuk mempromosikan terobosan teknologi tersebut. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya kemunculan para seniman NFT yang sebenarnya bukan seniman atau orang yang memang telah banyak menggeluti duni seni dan berkarya seni rupa.

Ragam perbedaan pendapat yang muncul di sisi lain adalah suatu hal yang wajar mengingat kemunculan trend NFT yang masih baru namun telah membuat kejutan dengan ragam record penjualan karya seni yang fantastis. Ragam kritik yang muncul akan mengarahkan pemikiran orang pada ruang diskusi baru yang menarik tentang nilai karya seni rupa yang dapat dipandang relevan dengan perkembangan di jaman sekarang.

Sumber;

https://www.theguardian.com/artanddesign/2021/nov/06/how-nfts-non-fungible-tokens-are-shaking-up-the-art-world

https://medium.com/brown-technology-review/in-a-world-where-we-undervalue-artists-and-the-environment-are-overvalued-nfts-the-solution-f3f8cf170492




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline