Lihat ke Halaman Asli

Helmi Fuadi

Helmi Fuadi

Waktu untuk Diri Sendiri Bisa Nanti, Waktu bagi Bangsa dan Negara Harus Utama

Diperbarui: 14 Desember 2021   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Waktu untuk Sendiri bisa Nanti, Waktu bagi Bangsa dan Negara harus Utama

Rela berkorban merupakan salah satu dasar bela negara. Berkorban tak berarti meregangkan nyawa, namun juga yang lainnya. Zaman sebelum kemerdekaan para pahlawan membela bangsa  di garda terdepan untuk mengusir para penjajah. Keluarga ditinggalkan, waktu diberikan, darah bercucuran, dan banyak hal lainnya direlakan untuk mencapai kemerdekaan. Setelah bangsa Indonesia merdeka, apakah perjuangan mereka telah usai? Tidak, namun saat itulah perjuangan untuk tetap bersatu dalam perbedaan dimulai. Bangsa beraneka ragam budaya namun tetap satu jua, itulah yang diharapkan para pahlawan pembela bangsa. Sebagai seorang pemuda apa yang bisa dilakukan untuk bangsa dan negara? Bagaimana bentuk nyata seorang pemuda dalam berkorban untuk bangsa dan negara?

  • Belajar, belajar tentunya merupakan sebuah kewajiban untuk seorang pemuda, dengan belajar masa depan bangsa dan negara akan terjamin. Sehingga kehidupan akan lebih baik. Belajar tentunya membutuhkan waktu, kesediaan membagi waktu untuk belajar merupakan bentuk rela berkorban. Ada banyak orang- orang yang kurang memperhatikan pendidikan, mereka lebih mementingkan waktu untuk kepuasan mereka sendiri,hingga kebanyakan dari mereka pun berakhir dalam lingkungan pergaulan yang salah.
  • Tetap mendukung Indonesia di kancah Internasional, mendukung Indonesia dalam perlombaan ajang internasional sangat perlu karena perwakilan Indonesia membutuhkan semangat dari dukungan orang lain.  Dengan begitu semangat dalam seseorang bisa tersulut sehingga membuat ia menjadi lebih bekerja keras untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya.
  • Ikut memeriahkan hari nasional, sebagai seorang pemuda tentunya kita menjadi poros penggerak untuk memeriahkan peringatan hari nasional, banyak diantara kalangan pemuda yang menjadi petugas upacara ketika peringatan hari kemerdekaan. Banyak juga pemuda yang menjadi panitia perlombaan untuk memeriahkan suasana kemerdekaan, tak lain hal tersebut merupakan bukti sebagai kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Melalui contoh- contoh yang telah disebutkan, bukan tak mungkin untuk bergerak secara nyata dalam rela berkorban bagi bangsa dan negara setelah kemerdekaan. Sebagai pemuda banyak cara untuk mewujudkannya melalui kegiatan- kegiatan yang positif dan membangun.

Adapun penulis mengucapkan kepada pembaca,

“ Lambat laun waktu akan menua, begitu pula diri kita yang makin rapuh

Apakah kita bisa pasrah begitu saja, sedangkan negeri kita semakin keruh?

Jadilah pemuda tombak negara, yang tak lelah karena peluh

Selamat Hari Bela Negara, kobarkan semangat tanpa perlu mengeluh.”

Di waktu ini kita diuji dengan berbagai cobaan, virus covid tak kunjung usai ditambah bencana alam yang semakin jadi. Disaat krisis seperti ini, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan. Penulis harap tak hanya pembaca yang mulai membuka tangan untuk membantu mereka yang membutuhkan, tetapi masyarakat lain yang mampu juga bersedia membantu orang yang membutuhkan. Semoga saja bencana yang melanda negeri ini cepat berlalu dan kehidupan kembali normal seperti sedia kala. Tetaplah bersatu padu meski jalan yang dituju layaknya batu. Salam Bela Negara, Satu Bangsa, Satu Negara, Bersatu di Indonesia.

Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bela Negara,

Nama                             : Helmi Fuadi

NPT                                : 21.21.0014

Prodi                              : Klimatologi 1

Nama Dosen               : Fendy Arifianto, M.Si.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline