Lihat ke Halaman Asli

Helmi Azahari

Pemerhati Komunikasi

Motif Bisnis di Balik Fantasi "Pasangan Lesti dan Billar"

Diperbarui: 28 Januari 2021   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akun Instagram @leslarupdate

Selebritas memerlukan ekspose sehingga dia dapat dikenal masyarakat. Beragam cara dilakukan, diantaranya melalui publikasi kegiatan artis di berbagai media, termasuk media sosial. Agar dapat eksis, seorang selebritas harus menjadi bahan pembicaraan. Salah satu caranya adalah dengan membuat settingan

Pasangan selebritas yang mendapat banyak sorotan publik adalah Lesti dan Billar.

Kedekatan penyanyi dangdut wanita Lesti dan aktor Rizky Billar dapat dilihat pada akun Instagram @leslarupdate. Akun Instagram itu berisikan konten yang mengawal proses Lesti dan Billar atau Leslar “sampai halal” atau hingga menuju ke pelaminan.

Munculnya pasangan Leslar berawal dari program talkshow “One Man Show” di Indosiar yang dipandu Tukul Arwana pada 23 Juli 2020. Saat datang ke program talkshow itu, mantan kekasih Lesti, Rizky D’Academy, baru saja menikah. Begitu pula Rizky Billar, mantan kekasihnya, Dinda Hauw, juga baru saja menikah. Mereka berdua kemudian “dijodohkan”.

Tak disangka, “perjodohan” itu disambut antusias para penggemar Lesti dan Billar. Akun-akun Instagram-pun bermunculan, salah satu yang paling banyak pengikutnya adalah @leslarupdate. Akun Instagram ini memiliki lebih dari 273 ribu pengikut dengan lebih dari 3.198 kiriman.

Percakapan fantasi dalam @leslarupdate menarik untuk dilihat dari sisi teori konvergensi simbolik. Teori ini banyak digunakan untuk meningkatkan kohesivitas kelompok berdasarkan tema yang didukung kelompoknya. 

Titik awal teori yang dikembangkan oleh Ernest Bormann ini, menurut Littlejohn (2017), gambaran realitas individu dipandu oleh cerita yang mencerminkan bagaimana sesuatu diyakini. 

Kisah-kisah atau tema fantasi dibuat berupa interaksi simbolik di dalam kelompok-kelompok kecil dan diungkapkan secara berantai dari orang ke orang untuk menciptakan pandangan bersama. Sehingga percakapan tersebut mempertahankan narasi bersama untuk kelompok yang membentuk realitas mereka.

Berbagi tema fantasi dalam suatu kelompok membentuk visi retoris, yang memenuhi fungsi penciptaan kesadaran. 

Visi retoris membuat orang sadar akan cara tertentu dalam memahami sesuatu. Dengan kata lain, mereka membangun atau memelihara kesadaran bersama kelompok atau komunitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline