Lihat ke Halaman Asli

Helmi Al Hafid Fauzi

Tenaga Kependidikan STAI Darul Falah

Bullying dalam Islam

Diperbarui: 5 Juli 2024   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying. Sebuah kata yang sungguh tidak asing lagi didengar, kata yang kerap kali turut serta meramaikan media pemberitaan baik mainstream maupun online. Bullying kerap kali ditemukan di lembaga pendidikan mulai dari pendidikan pra-dasar, dasar bahkan pendidikan tinggi, pendidikan umum bahkan pendidikan agama. Miris, bergidik, ketika kemudian kasus bullying berujung pada kematian.

Dalam pandangan Islam, bullying merupakan sebuah perilaku yang sangat tidak dianjurkan dan dianggap sebagai pelanggaran terhadap ajaran-ajaran agama. Islam mengajarkan kasih sayang, keadilan, dan penghormatan terhadap semua makhluk, termasuk sesama manusia. Sikap merendahkan, menyakiti, atau merugikan orang lain secara fisik, emosional, atau verbal merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.

Beberapa ayat Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW. menegaskan larangan terhadap perilaku bullying.

Surat Al-Humazah ayat 1, yang artinya: "celakalah setiap pengumpat lagi pencela"

Ayat pertama dari surat Al-Humazah tersebut menjelaskan tentang arti kata "wail", yang merujuk pada siksaan yang sangat pedih di dalam neraka, seperti lelehan nanah dan darah, sebagai balasan bagi setiap orang yang suka mencela dan meghina orang lain dari belakang mereka, atau menghina atau mengumpat orang secara terang-terangan.

Surat Al-Hujurat ayat 10, yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat"

Ayat ini mengajarkan bahwa umat islam seharusnya hidup dalam persaudaraan dan damai antara satu sama lain, bukan saling menyakiti atau merendahkan.

Surat Al-Hujurat ayat 11, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi (yang diolok-olokkan itu) lebih baik dari mereka; dan jangan pula perempuan (mengolok-olok) perempuan lain, (karena) boleh jadi (yang diperolok-olokan itu) lebih baik dari mereka. 

Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan panggil memanggil dengan gelar yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim"

Ayat tersebut menunjukkan larangan menghina atau mengolok-olok orang lain karena hal tersebut bisa merusak hubungan sosial dan menyakiti perasaan orang lain. 

Hadis Nabi Muhammad SAW, yang artinya:"Tidak halal bagi seorang muslim untuk menghina saudaranya. Sesungguhnya menghina saudara adalah dosa yang cukup bagi seorang untuk mempermalukan saudaranya" (HR. Muslim)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline