Lihat ke Halaman Asli

Nidhom Helmi

Mahasiswa ilmu komunikasi, Universitas Amikom Yogyakarta

Mengenal Tradisi Rontek, Budaya Asli Pacitan

Diperbarui: 27 Maret 2021   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival rontek Pacitan

Pacitan yang sebagai kota kelahiran sang Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono  ini selain memiliki potensi wisata juga memiliki potensi budaya yang menarik untuk diulas. Dari sekian banyak budaya yang ada, Rontek menjadi salah satu ikon budaya asli Pacitan. Pada artikel ini, kita akan membahas Tradisi Rontek yang ada di Pacitan yang merupakan tradisi penuh akan nilai seni budaya.

Asal – usul kata rontek ini sendiri berasal dari kata “ronda dan thethek” merupakan alat musik terbuat dari bambu yang dilubangi, sedangkan cara memainkannya sendiri dengan dipukul. Pada awalnya, rontek ini hanya menjadi kegiatan tahunan saat bulan ramadhan tiba dimana tujuannya membangunkan warga  untuk sahur. Pada kegiatan ini rontek dipukul dan biasanya dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya seperti gong, saron, dan kenong.

Festival Rontek menjadi agenda tahunan

Saat ini rontek tidak hanya menjadi kegiatan gugah sahur, tetapi menjadi ajang festival seni tahunan masyarakat Pacitan. Festival seni rontek pertama kali diadakan pada tahun 2011 lebih tepatnya tanggal 18-19 Agustus. Namun pada awalnya acara ini belum digelar berbentuk festival akan tetapi dalam bentuk lomba, baru ditahun selanjutnya berbentuk festival.

Festival ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Dalam agenda ini alat musik bambu tersebut dimainkan dan dipadukan dengan alat musik tradisional seperti gong dan gamelan, yang kemudian musik ini akan mengiringi lagu dan tarian.

Untuk memeriahkan agenda tahunan ini, setiap kecamatan menghadirkan persembahan seni rontek dengan karnaval yang sangat kreatif seperti membuat tiruan kapal, kereta dan lain sebagainya. Pada tahun 2018 festival rontek dihadiri oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan juga istrinya Ani Yudhoyono. Pada acara tersebut diselenggarakan fetival rontek terbesar yang diikuti oleh 5000 peserta dan 2500 peserta mozaik 3D oleh para siswa seluruh Pacitan dan pada tahun 2018 festival rontek berhasil memecahkan Rekor Muri Indonesia.

Selain untuk melestarikan budaya, festival rontek ini juga sebagai ajang untuk menunjukkan kreatifitas  anak muda terhadap seni kebudayaan. Dan harapannya semakin banyak generasi muda yang peduli serta menjaga keberadaan budaya rontek ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline