Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sudah banyak pedagang yang menjual berbagai jenis kembang api, terutama di pinggir jalan atau tempat-tempat ramai seperti pasar.
Kembang api adalah salah satu hal yang ikonik dan sering kita temui atau gunakan guna menambah kemeriahan Hari Raya Idul Fitri, terlebih lagi pesta kembang api banyak ditemui ketika malam takbiran.
Kembang api merupakan kelas perangkat piroteknik yang memiliki daya ledak yang rendah serta digunakan dengan tujuan untuk hiburan atau estetika.
Asap, cahaya, bahan terbang, dan suara merupakan empat efek utama yang dihasilkan oleh kembang api ketika dinyalakan.
Kembang api telah dirancang supaya bisa meletus sedemikian rupa dengan menghasilkan berbagai warna dan bentuk yang indah.
Lantas, sudah tahukah kalian bagaimana sejarah dan perkembangan kembang api? Berikut ulasannya:
- Berawal dari Tiongkok
Para sejarawan banyak yang mempercayai bahwa kembang api berasal dari Liuyang kuno, Tiongkok pada abad 2 SM.
Dipercaya bahwa "petasan" alami pertama ialah batang bambu yang saat dilempar ke dalam api akan meledak dikarenakan terdapat kantong udara berongga yang panas di dalam bambu.
Sekitar tahun 600-900 Masehi, legenda di Tiongkok mengatakan terdapat seorang alkemis Cina yang mencampurkan belerang, arang, dan potasium nitrat untuk membuat bubuk serpihan hitam (bubuk mesiu) pertama.
Bubuk hitam ini kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu berlubang menghasilkan kembang api pertama buatan manusia.
- Perkembangan di Benua Eropa
Kembang api mulai masuk ke benua Eropa pada abad 13. Orang Eropa pertama yang menciptakan kembang api adalah orang Italia.