Lihat ke Halaman Asli

Helma Danisa Fatah

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Cegah Stunting-Mahasiswa KKN Tim II Undip Membuat PMT dengan Bahan Dasar Organik

Diperbarui: 25 Juli 2023   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi, 2023)

Tegal (10/07/2023)- Angka stunting yang tergolong tinggi di Desa Warureja menjadi salah satu  potensi masalah yang mendorong mahasiswa KKN yang beranggotakan 7 orang membentuk suatu Program Kerja. Program kerja ini berupa sosialisasi dan inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan dasar organik yang berasal dari protein nabati. Kegiatan PMT ini diberikan setiap satu minggu sekali sesuai dengan jadwal posyandu di wilayah Desa Warureja, yaitu pada tanggal 10 Juli, 15 juli, dan 18 juli 2023 dengan memberikan secara langsung pada peserta posyadu sesuai jadwal masing-masing posyandu.

Menurut Safrina dan Enda Silvia (2022) memaparkan bahwa salah satu target dalam Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu mengatasi kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Dalam rangka mewujudkan target SDGs, pemerintah menjadikan stunting sebagai salah satu program prioritas. Berdasarkan hal tersebut, Kemenkes RI memaparkan pula bahwa salah satu upaya yang dilakukan yaitu menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah suatu kegiatan memberikan makanan tambahan dengan memperhatikan kandungan gizi dan mutu yang ada di dalamnya guna memenuhi kebutuhan nutrisi pada balita. 

Kegiatan PMT berbahan dasar organik ini dilakukan dengan menu yang berbeda setiap minggunya. Menu minggu pertama kami memberikan bubur sum-sum dengan tepung homemade yang berasal dari beras organik yang dihaluskan hingga menjadi tepung beras dan dicampur dengan tepung beras yang ada di pasaran. Menu minggu kedua kami memberikan bubur kacang hijau dengan menggunakan fiber sebagai pengganti santan. Menu minggu ketiga kami memberikan bubur sagu mutiara dengan menggunakan fiber sebagai pengganti santan dan gula aren organik sebagai pemanis. 

Kegiatan ini sebagai program kerja multidisiplin yang kedua kami dengan bentuk luaran produk pangan serta booklet yang berisi menu PMT dengan bahan organik yang sehat, terjangkau, dan mudah dilakukan. 

(Dok. Pribadi, 2023)

(Dok. Pribadi, 2023)

(Dok. Pribadi, 2023)

Referensi :

Safrina and Enda Silvia. 2022. Hubungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Dengan Resiko Kejadian Stunting Pada Balita," Jurnal Biology Education. Vol. 10 (01): 78--90

Pusdatin Kemenkes RI. 2018. Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek(Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia., 2018.

Penulis : Tim II KKN Undip 2022/2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline