Lihat ke Halaman Asli

Luhana AmmatulMaula

Saya adalah mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Menjaga Kesetiaan dalam Pernikahan: Hukum Selingkuh dalam Islam

Diperbarui: 25 Juni 2023   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Dalam Islam, pernikahan dianggap sebagai ikatan suci antara seorang pria dan seorang wanita yang dibangun di atas cinta, kasih sayang, kepercayaan, dan kesetiaan. Oleh karena itu, Islam menekankan pentingnya menjaga kesetiaan dalam pernikahan dan melarang perbuatan selingkuh.

Selingkuh dalam Islam dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip keadilan, kepercayaan, dan moralitas. Al-Qur'an dengan tegas melarang perbuatan tersebut dan menegaskan pentingnya menjaga kesetiaan dalam hubungan pernikahan.

Selingkuh tidak hanya merusak ikatan pernikahan, tetapi juga dapat menghancurkan kepercayaan dan kesejahteraan keluarga yang terlibat. Dalam Islam, keluarga dianggap sebagai fondasi masyarakat, dan menjaga keutuhan keluarga sangat dijunjung tinggi. Perbuatan selingkuh bisa menyebabkan keretakan hubungan keluarga, kerugian emosional yang mendalam, serta dampak negatif pada anak-anak yang terlibat.

Selain itu, perbuatan selingkuh juga bertentangan dengan etika dan moralitas Islam yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan menjauhi perbuatan yang merusak nama baik. Selingkuh tidak hanya melanggar komitmen pernikahan, tetapi juga melibatkan pelanggaran terhadap hak-hak individu dan ketidakadilan dalam hubungan antar manusia.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu yang menjalani kehidupan berumah tangga dalam kerangka keislaman untuk menghormati dan mematuhi perintah Allah SWT dalam menjaga kesetiaan pernikahan. Jika ada masalah atau ketidakpuasan dalam pernikahan, sebaiknya diselesaikan melalui komunikasi yang jujur, kompromi, dan penyelesaian masalah yang Islami, bukan dengan mencari kebahagiaan sementara melalui selingkuh.

Dalam Islam, terdapat pemahaman tentang taubat dan ampunan bagi mereka yang melakukan kesalahan, termasuk perbuatan selingkuh. Jika seseorang melakukan kesalahan dan merasa menyesal, mereka dapat bertaubat kepada Allah, memperbaiki kesalahan, dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya di masa depan. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, dan Dia memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk memperbaiki diri.

Dalam kesimpulannya, hukum selingkuh dalam Islam dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip keadilan, moralitas, dan kepercayaan dalam pernikahan. Islam menekankan pentingnya menjaga kesetiaan, menghormati komitmen pernikahan, dan membangun keluarga yang bahagia dan harmonis. Dalam konteks keislaman, penting bagi individu untuk memahami konsekuensi perbuatan selingkuh dan mematuhi perintah Allah dalam menjaga kesetiaan dalam pernikahan. Dalam menghadapi tantangan dan masalah dalam pernikahan, Islam mendorong individu untuk berkomunikasi secara terbuka, mencari solusi yang Islami, dan memperkuat ikatan emosional dan spiritual dengan pasangan.

Selain itu, penting juga untuk membangun kesadaran akan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat untuk mencegah terjadinya selingkuh. Pendidikan agama dan kesadaran akan konsekuensi negatif dari perbuatan selingkuh dapat membantu individu memahami pentingnya menjaga kesetiaan dan komitmen dalam pernikahan.

Namun demikian, penting juga untuk mencatat bahwa setiap situasi pernikahan memiliki kompleksitas dan faktor-faktor yang berbeda. Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan bantuan dan pendampingan dari ahli pernikahan atau konselor untuk membantu pasangan menyelesaikan masalah dan mengatasi ketidakpuasan yang mungkin ada. Islam mendorong pasangan untuk mencari bantuan profesional yang Islami dalam menghadapi konflik pernikahan, daripada mencari kebahagiaan sementara melalui selingkuh.

Dalam hal hukuman atau konsekuensi hukum terkait selingkuh dalam Islam, ini menjadi yurisdiksi sistem hukum Islam dalam masing-masing negara. Namun, dalam Islam, tujuan utama hukuman adalah untuk mendidik, memperbaiki, dan mencegah terjadinya perbuatan yang merusak masyarakat.

Dalam kesimpulannya, hukum selingkuh dalam Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesetiaan dalam pernikahan, menghormati komitmen, dan membangun keluarga yang bahagia. Islam menekankan pentingnya moralitas, etika, dan keadilan dalam hubungan pernikahan, serta memberikan kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Dalam menghadapi tantangan dalam pernikahan, Islam mendorong individu untuk mencari solusi yang Islami dan memperkuat ikatan emosional dan spiritual dengan pasangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline