Lihat ke Halaman Asli

Jakarta Maghrib

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu lagi film Indonesia yang menurut saya layak untuk di tonton. Ini film udah beredar hampir setahun. Cuma saya baru menontonnya minggu kemarin. Judulnya Jakarta Maghrib. Karya debutan penulis Salman Aristo ini merangkum 'maghrib' sebagai waktu khusus yang sudah lama menebar beberapa anggapan ke tengah masyarakat. Ada beberapa fenomena religius yang berkembang saat ini seperti sholat jamaah di waktu maghrib, hantu yang berkeliaran di waktu maghrib atau juga larangan menidurkan anak saat maghrib. Fenomena itu dikembangkan kedalam kehidupan urban Jakarta yang kemudian disusun ke dalam 5 cerita di film ini. Iman Hanya Ingin Nur Sebuah keluarga kecil dengan Iman(Indra Birowo) sebagai suami dan Nur(Widi) sebagai istri. Hidupnya serba pas-pasan. Saat maghrib tiba Iman ingin sekali bercinta dengan Nur setelah berhari-hari lembur. Tapi sayang rencananya gagal gara-gara maghrib dan mertua Iman. Adzan Bercerita tantang seorang pemuda bernama Baung yang hidupnya gak jauh dari miras. Suatu ketika dia bertemu dengan Pak Armen, penjaga warung sekaligus penjaga masjid. Saat maghrib tiba, mendadak Pak Armen meninggal. Saat itu juga Baung menangis lalu berusaha menggantikan posisi Pak Armen untuk mengumandangkan adzan. Baung tak sadar tingkah lakunya membuat warga sekitar marah. Menunggu Aki Sebuah komplek perumahan yang dijadikan latar untuk menunggu Aki, seorang penjual nasi goreng yang terkenal rasanya. Disini beberapa warga komplek tersebut berkumpul dan berkenalan satu sama lain. Hingga akhirnya sampai maghrib tiba ternyata si aki masih belum muncul. Mereka pun kembali kerumah masing-masing. Jalan Pintas Tentang seorang pemuda(Reza Rahardian) yang telah 7 tahun berpacaran dengan wanita(Adinia wirasti) Mereka berdua diceritakan sedang berada dalam sebuah mobil untuk menghadiri pesta pernikahan saudaranya. Disini sang wanita dituntut untuk tiba di acara sebelum maghrib. Karena itu mereka berusaha mencari 'jalan pintas' dengan misi agar bisa dipercaya dan bisa mendapat izin nikah. Cerita Si Ivan Bercerita tentang Ivan yang gemar bermain game di rental. Tapi saat itu kebetulan rental begitu penuh. Si Ivan kemudian mengarang cerita horor untuk mengusir anak-anak yang sedang bermain. Namun masalahnya saat maghrib tiba, Ivan yang harus pulang malah ketakutan dengan cerita yang ia buat sendiri. Ba'da Dalam cerita ini semua karakter dari cerita sebelumnya akan saling bertemu. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Ini menarik karena maghrib di Jakarta dialami secara berbeda oleh tiap karakter. Kelima adegan diatas menggambarkan seperti inilah suasana maghrib di kota Jakarta. Kota yang penuh dengan nuansa individualistis yang pekat. Salut buat Salman Aristo yang bisa menceritakan sedemikian rupa tentang beberapa kehidupan maghrib di Jakarta. Saya pribadi suka saat adegan si Ivan yang ketakutan dengan cerita horornya sendiri. Saya rekomendasikan blogger untuk menonton film ini!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline