Lihat ke Halaman Asli

Shinta Septiananda

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Cerpen: Lady Heloise

Diperbarui: 5 Januari 2023   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

1315

Kepulan asap membubung tinggi di kota Boston. Reruntuhan bangunan yang berserakan hampir memenuhi sudut kota, mayat-mayat bergelimpangan memenuhi badan jalan, mentari redup kini menjadi tirai pertunjukan yang cocok untuk keadaan Boston saat ini. 

Konspirasi dan persengketaan hirarki kerajaan menjadi akar penyebab Boston menjadi kota paling Nahas di Inggris. 

Pemerintahan bersepakat untuk menggulingkan Raja Thomas Zachary Louis II beserta Putera Mahkotanya dengan cara mengadu domba keluarga kerajaaan dan rakyatnya.

Ringkikan kuda bergema dihalaman kerajaan, para pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Joseph Bennet, mantan penasihat keluarga kerajaan terdahulu, turun dari pelana kuda dengan wibawanya sembari membungkuk hormat pada Louis "Salam Yang Mulia" katanya. 

Louis berdecih "Kau tidak pantas lagi mengatakan itu" Joseph pun menyeringai "Tidakkah kau lihat kebaikan Tuhan atas kotamu sekarang, Yang Mulia?" 

Joseph tersenyum penuh arti sembari melipat tangannya di balik punggung. Louis merentangkan tangannya dan berseru "Oh Tuan Joseph, apa kau lupa bahwa tidak ada satupun kebaikan Tuhan di dalam kejahatan dunia, kau mengingatkanku padanya yang telah Ia usir dari tahta-Nya (Lucifer) karena berkhianat sepertimu" 

Tawa Joseph bergema mengiringi beberapa orang bersenjata melingkari dirinya dan Louis. Louis menutupi keterkejutannya dengan senyum tipis.

Tak jauh dari mereka, suara jeritan Elisabeth dan Marquoes menambah tegang suasana. Dengan gerakan tiba-tiba Louis menerjang Joseph, kedua tangannya mencengkram kuat leher Joseph "Bedebah!!! Apa yang kau rencanakan pengkhianat?!" Teriak Louis di depan wajah Joseph. 

Joseph memberi perintah beberapa orang bersenjata itu untuk tidak ikut campur. Joseph masih mampu menahan cengkraman Louis "Kau terkejut Yang Mulia? Ini belum seberapa" katanya yang mulai kesulitan untuk bernapas.

Joseph memerintahkan beberapa orang dengan gerakan tangannya yang bebas untuk membakar sang Ratu hidup-hidup dan mencambuk sang Putera Mahkota dihadapan Louis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline