Lihat ke Halaman Asli

Rakyat Indonesia (Suka) Lupa?

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih ingatkah kita tahun 2004, media massa sibuk memuat berita perseteruan antara mantan menko polkam Bambang Yudhoyono - sekarang lebih dikenal dengan sebutan SBY - dengan Taufik Kiemas, kala itu suami presiden Megawati? Atau sudah lupakah kita, bahwa dalam perseteruan itu SBY selalu tampil jadi sosok "teraniaya" sehingga publik simpati dengan beliau?
Meskipun 2 periode masa kepemimpinan beliau hampir berakhir, ternyata sosok yang mampu memenangkan hati rakyat Indonesia tetap tidak bisa merealisasikan janji beliau, membawa Indonesia yang bebas KKN. Akankah kita menyesali hal ini? Atau akankah kita berteriak dijalanan menuntut perubahan kepada seseorang yang sebentar lagi akan meletakkan jabatannya? Bagi saya, tiada kata menyesal ketika keputusan telah saya buat. Terpilihnya SBY sebagai presiden RI adalah keputusan rakyat. Memenangkan demokrat sebagai partai nomor 1 RI adalah pilihan rakyat. Menyadari begitu pentingnya suara rakyat, maka jangan jual murah tuh suara.
Sebentar lagi, tepatnya 2014, suara kita akan penting lagi, pergunakanlah suara tersebut sebaik-baiknya, jangan MUDAH TERTIPU OPINI YANG DIBUAT MEDIA. Cukup sudah media massa menggiring kita kepada melodrama yang menghanyutkan. Perhatikan sosok-sosok yang sejak beberapa tahun belakangan dapat pujian dari media, benarkah beliau-beliau adalah sosok seperti diberitakan tersebut? Kita pernah tertipu "media massa" (?) akankah kita membiarkan diri kita tertipu lagi? Atau memang sesungguhnya kita rakyat yang suka lupa? Hanya kita yang bisa menjawabnya..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline