Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Child Grooming yang Harus Orangtua Tahu

Diperbarui: 16 Juli 2023   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sebagai orang tua, pastinya kita sering merasa khawatir dengan apa yang akan menimpa anak-anak kita. Menjadi orang tua di era sekarang tentunya tidak akan mudah. Kemudahan mengakses sosial media menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya mengatur pergaulan anak. 

Beberapa orang tua mungkin sudah berprinsip untuk tidak memberikan anaknya smartphone, namun tidak dapat disangkal bahwa smartphone saat ini sudah seperti kebutuhan primer bagi sebagian orang. 

Contohnya, sekarang banyak guru yang memberikan siswa tugas melalui smartphone, entah itu tugas video ataupun ujian melalui media daring sebagai salah satu efek dari pembelajaran daring semasa pandemi, hal yang itu memaksa orang tua untuk memberikan smartphone kepada anak-anak.

Pemberian smartphone tersebut tentunya memberikan dampak terhadap perkembangan anak. Orang tua yang belum terlalu paham akan bahaya smartphone kebanyakan membebaskan anak-anak mengakses smartphone tanpa pengawasan. Sehingga tak jarang anak-anak zaman sekarang mengetahui hal-hal yang belum seharusnya mereka ketahui. Misalnya berpacaran.

Berpacaran seakan telah menjadi hal yang wajar dan normal bahkan bagi anak-anak di bawah umur. Banyak anak-anak yang berlomba-lomba memamerkan kemesraan mereka dengan pasangan di media sosial. Bahkan sekarang berpacaran dengan pasangan yang memiliki perbedaan usia cukup jauh seakan menjadi hal yang lumrah.

Sayangnya, di saat anak-anak mulai mengenal tentang pacaran, orang tua pun ikut menormalisasi hal tersebut. Banyak orang tua yang membiarkan anak-anak mereka yang masih di bawah umur untuk berpacaran tanpa tahu apa saja dampak negatif yang dapat dialami anaknya. Salah satu dampaknya adalah child grooming.

Child grooming adalah salah satu bentuk kekerasan seksual pada anak yang dilakukan dengan cara merayu, mengeksploitasi, menipu, dan memanipulasi anak sehingga anak mau untuk melakukan apapun yang pelaku perintahkan. 

Child grooming ini biasanya dimulai dengan melakukan pendekatan secara emosional pada korban, sehingga korban merasa bergantung kepada pelaku dan berakhir akan melakukan apapun untuk pelaku agar pelaku tidak pergi dari sisi korban. 

Child grooming ini biasanya banyak dialami oleh anak-anak di bawah umur yang memiliki hubungan dengan orang dewasa. Maka dari itu, sebagai orang tua kita harus mampu memberikan pengetahuan pada anak tentang apa itu child grooming. Sebab child grooming memiliki beberapa dampak pada anak.

Perlu diketahui jika pelaku child grooming melakukan pendekatan secara emosional, sehingga mereka memerlukan waktu yang panjang untuk dapat menggaet korbannya. Bahkan biasanya pelaku tak hanya melakukan pendekatan emosional kepada korban, namun juga keluarga korban untuk membentuk kepercayaan pada korban terhadap pelaku. Sehingga pelaku dapat melakukan aksinya dengan mudah di kemudian hari.

Child grooming tentunya memberikan dampak yang banyak kepada korban, terutama dari sisi psikologis. Anak yang mengalami child grooming akan merasakan perasaan yang tidak jelas atau campur aduk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline