Lihat ke Halaman Asli

Selamat Tinggal Sayang

Diperbarui: 25 Februari 2016   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi dan siang telah berlalu

senja merayap semakin dalam dan tiada

tertahan, kian buram dan kian gamang

akankah aku bisa terus melangkah, ataukah kantersandung

dalam dekapan kelam ketika senja berganti malam

 

Jauh di belakang, ketika sejuta putaran jarum jam terabaikan

terlena dalam perjalanan panjang tanpa tujuan

menysuri sudut-sudut kota di berbagai negeri

yang menjadi cerita semu tak berwujud yang

tak memberi bekas untuk pijakan saat kelam semakin gamang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline