Ada slogan penting yang sering kita dengar khususnya di Maluku, "satu sloki kasi panas badan, dua sloki tambah darah, tiga sloki tumpah darah". Sloki = gelas ukuran kecil untuk minuman keras.
Slogan yang sering diucapkan bagi orang-orang yang suka mengkonsumsi alkohol di Maluku, yang terkenal dengan minuman alkohol "sopi" yang dihasilkan dari penyulingan atau destilasi nira pohon aren, kelapa, maupun lontar.
Dari slogan ini, bisa dikatakan bahwa konsumsi minuman alkohol dalam jumlah yang sedikit bermanfaat bagi tubuh, namun dalam jumlah berlebih bisa mendatangkan bahaya, baik bagi kesehatan maupun untuk kehidupan sosial bermasyarakat karena konsumsi minuman alkohol dalam jumlah banyak bisa menyebabkan konflik atau perkelahian (tiga sloki tumpah darah). Namun apa sebenarnya yang terjadi di dalam tubuh saat kita menkonsumsi minuman berakohol.
Tulisan ini tidak membahas tentang efek sosial konsumsi minuman berakohol tapi lebih fokus pada apa sebenarnya yang terjadi dalam tubuh saat kita mengonsumsi minuman berakohol.
Setelah acara kumpul-kumpul dan didalamnya ada konsumsi minuman beralkohol, baik wine, beer, vodka, whiskey, ataupun minuman tradisional seperti sopi dan cap tikus misalnya, pasti besoknya kita bisa mengalami sakit kepala jika konsumsi berlebihan. Sebenarnya ini adalah konsekuensi kimiawi dari konsumsi minuman beralkohol, yang memang tidak bisa dipungkiri belum dipahami secara baik oleh orang-orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol.
Ada beberapa senyawa kimia yang sebenarnya dicurigai sebagai penyebab gejala-gejala mabuk yang dialami orang yang mengonsumsi alkohol istilah kerennya "hangover" seperti yang dijelaskan dalam artikel " What causes a hangover". Namun sebelum melihat lebih jauh faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi orang mabuk setelah konsumsi alkohol, ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi derajat kemabukan seseorang. Satu orang bisa saja mengklaim tidak pernah mabuk walaupun konsumsi alkohol berlebihan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik juga mempengaruhi dan juga tingkat kesehatan, umur dan bahkan pola tidur seseorang. Kadar alkohol dalam darah sebesar 0.1% sudah bisa menyebabkan seseorang mabuk dan mengalami hangover di hari berikutnya. Namun hal ini biasanya bervariasi dari orang per orang. Intinya semakin tinggi kadar alkohol dalam darah a.ka. makin banyak konsumsi minuman berakohol maka gejala mabuk akan semakin berat.
Gejala mabuk saat bangun pagi setelah malam mengonsumsi minuman beralkohol kebanyakan disebabkan karena proses dehidrasi. Alkohol memiliki efek diuretik pada tubuh, sehingga orang yang mengonsumsi alkohol biasanya sering buang air kecil dan banyak air yang hilang dalam tubuh.
Alkohol menurunkan level hormon antidiuretik yaitu vasopressin. Sehingga disarankan untuk minum beberapa gelas air setelah konsumsi alkohol yang berlebihan untuk mengurangi gejala seperti mulut kering dan haus, namun masih belum ada banyak bukti bahwa dengan minum bisa mengurangi gejala mabuk berat.
Penyebab mabuk setelah konsumsi minuman alkohol yang lain adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme alkohol. Alkohol khususnya etanol biasanya dipecah oleh enzim aldehida dehidrogenase didalam liver (hati) menjadi asetaldehida, yang selanjutnya dipecah oleh enzim berikutnya menjadi asetat. Asetat kemudian dirombak menjadi karbondioksida dan air. Tubuh kita mampu memecah molekul alkohol dengan laju satu unit ( 8 gram atau 10 mL) alkohol per jam. Laju pemecahan molekul alkohol ini berbeda bagi masing-masing orang.