Lihat ke Halaman Asli

Helen Tuhumury

Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Kedelai dan Produk Kedelai: Bermanfaat atau Berisiko?

Diperbarui: 8 Agustus 2023   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kedelai dan produk olahan kedelai. Sumber: earth.org

Hampir semua penduduk Indonesia sangat familiar dengan kedelai dan produk pangan berbahan dasar kedelai. Tidak terkecuali bahan pangan favorit seperti tempe dan tahu yang sangat populer bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, atau bahkan susu kedelai yang sekarang sudah menjadi alternatif konsumsi susu nabati menggantikan susu hewani. Namun apakah mengonsumsi kedelai dan produk turunan kedelai bermanfaat atau malah berisiko terhadap kesehatan? Pertanyaan ini cukup penting untuk dijawab melalui tulisan berikut ini. 

Dewasa ini sering disarankan agar lebih mengkonsumsi pangan nabati daripada pangan hewani dalam upaya pola makan sehat dan produksi pangan yang berkelanjutan. Trend konsumsi pangan nabati ini didukung oleh pertama, kenyataan bahwa pangan hewani yang diperoleh dari produksi daging memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Misalnya deforestasi, polusi udara, bahkan produksi ternak diduga berkontribusi terhadap 14% dari seluruh emisi gas rumah kaca. Kedua, isu keamanan pangan, seperti kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam produk daging. 

Ketiga, adanya tekanan dari organisasi animal welfare yang cenderung percaya bahwa mengonsumsi makanan berbahan dasar hewan merupakan tindakan kejam terhadap hewan. Alasan-alasan diatas inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran konsumsi bahan pangan sumber protein dari sumber protein hewani ke protein nabati.

Namun yang menjadi permasalahan utama dari konsumsi bahan pangan sumber protein nabati adalah bahwa kualitas protein nabati tidak lengkap karena kekurangan beberapa asam amino esensial (asam amino yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh hanya diperoleh dari bahan pangan), dan kurang dapat dicerna dibandingkan dengan protein hewani. 

Protein hewani biasanya mengandung lebih banyak protein per porsi dibandingkan dengan protein nabati dan sering dianggap sebagai protein lengkap karena mengandung semua asam amino esensial yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh kita. Namun ternyata kita tidak perlu mengonsumsi kesembilan asam amino esensial sekaligus agar dapat memenuhi sintesis protein di dalam tubuh. 

Selama kita mengonsumsi berbagai jenis makanan sepanjang hari yang secara kolektif mengandung semua asam amino esensial, tubuh memiliki bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat protein. Dengan kata lain, semakin bervariasi makanannya, semakin baik.

Di antara semua makanan nabati, kedelai merupakan sumber protein nabati yang penting. Kedelai (Glycine max) berasal dari Asia dan memiliki sejarah panjang dalam penggunaannya sebagai tanaman pangan dan komoditas komersial. Kedelai merupakan komponen penting dalam makanan Asia dan telah dikonsumsi selama ribuan tahun. 

Saat ini, kedelai banyak ditanam di Asia, Amerika Selatan dan Utara. Ada banyak varietas kedelai. Tiga jenis kedelai yang paling banyak tersedia adalah kedelai kuning, hitam, dan hijau (edamame). Namun, di Jepang sendiri, misalnya, ada tujuh jenis kedelai: kedelai kuning, hijau, hitam, merah, coklat, putih, dan Kurakake. 

Seiring dengan meningkatnya gaya hidup sehat konsumen dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi makanan berbahan dasar kedelai terus meningkat, didorong oleh penelitian ilmiah yang menunjukkan manfaat dari produk ini.

Jenis Kedelai. Sumber: https://www.vietworldkitchen.com/blog/2012/10/soybean-buying-guide.html

Kedelai adalah bahan pangan yang luar biasa karena kandungan nutrisinya yang kaya. Kacang-kacangan ini mengandung karbohidrat kompleks, protein nabati, serat makanan, oligosakarida, fitokimia, vitamin, dan mineral.  Kedelai adalah salah satu sumber protein nabati terbaik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline