Lihat ke Halaman Asli

HELENIA LAUREN

Mahasiswa Universitas Airlangga

Fenomena Penggunaan Aplikasi Tantan Merusak Kepribadian Seseorang

Diperbarui: 20 Juni 2022   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena perkembangan teknologi akan terus berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tentunya kita juga menyadari dan merasakan bahwa kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan dengan cara yang efektif dan kenyamanan bagi umat manusia. 

Kita tidak bisa menyangkal bahwa kita sedang hidup di era milenial yang melakukan seluruh kegiatan seperti berkomunikasi, pesan makanan, berbelanja, bahkan mencari jodoh dilakukan secara instan lewat aplikasi kencan online, seperti Tantan, Tinder, Lovely, Okcupid, Happn, eHarmony, dan lain-lain. 

Namun, tanpa kita sadari bahwa kebudayaan manusia telah banyak berubah akibat perkembangan teknologi, mulai dari bidang ekonomi, sosial, dan bidang lainnya.

Hal ini bisa dilihat dari pola kehidupan masyarakat yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap teknologi informasi, salah satunya ialah ponsel yang biasa digenggam dan dibawa kemana pun. Ketergantungan tersebut yang membuat manusia menjadi budak teknologi yang tidak bisa melepaskan diri tanpa memegang gadget. 

Berdasarkan survey yang dilakukan, Secur Envoy menyimpulkan bahwa mahasiswa masa kini mengalami nomophobia, yaitu perasaan cemas dan takut jika tidak bersama telepon selulernya. 

Hasil survey menunjukkan, 66 persen responden mengaku tidak bisa hidup tanpa telepon selulernya. Oleh karena itu, sangat berbahaya apabila para pengguna smartphone tidak bijak dalam menggunakannya.

Tantan merupakan aplikasi pencarian jodoh yang berasal dari Tiongkok dan dikembangkan oleh P1CN. Aplikasi pencarian jodoh ini hadir di Indonesia sejak Juli 2018 lalu. Aplikasi pencarian jodoh ini hadir di Indonesia sejak Juli 2018 lalu. Tantan memberikan cara baru untuk bertemu dengan orang baru. 

Melalui sistem swipe and match, Tantan memungkinkan dua pengguna untuk memulai percakapan ketika keduanya saling menyukai satu sama lain. Pada aplikasi pencarian jodoh Tantan, pengguna dapat mengatur lokasi pengguna saat ini guna menjangkau pengguna Tantan di sekitarnya. Pengguna juga dapat mengatur jarak mulai dari kurang dari 1 kilometer hingga lebih dari 100 kilometer.

Pengaturan jarak berfungsi agar pengguna Tantan dapat memperluas cakupan saat mencari jodoh, sehingga bukan hanya pengguna Tantan di kota tersebut saja yang ditampilkan namun juga hingga ke kota lain. Selain itu, ada range umur yang dapat dipilih pengguna sehingga pengguna bisa mencari atau berinteraksi dengan seeorang yang diinginkan. 

Sebelum melakukan pertemuan tatap muka, para pengguna Tantan melakukan interaksi online dimana para pengguna saling bertukar informasi diri sebagai proses pengembangan hubungan. Setelah pengguna merasa sudah nyaman dan memiliki kecocokan, maka mereka akan meminta nomor whatsapp pasangannya untuk melakukan pendekatan lebih lanjut dan berkencan secara langsung.

Dengan munculnya aplikasi Tantan, memberikan perubahan cara masyarakat dalam menemukan pasangan hidup atau jodoh. Dimana dahulu proses mendapatkan jodoh diawali dengan perkenalan secara tatap muka, melewati tahap pendekatan dengan pasangan, tahap penjajakan untuk saling mengenal satu sama lain, setelah itu baru kencan bersama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline