Lihat ke Halaman Asli

Helen Fetriani

LOVE, LIFE, WRITE

Tempoyak

Diperbarui: 28 Agustus 2021   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Bagi pecinta kuliner dari Sumatera Selatan, tempoyak salah satu kuliner yang tak asing. Terutama bagi pecinta tempoyak.

Tempoyak adalah olahan daging durian yang sudah matang dibuang bijinya lalu di susun dalam guci jaman dulu. Lapis pertama dilapisi garam kasar, lalu dilapisi daging durian, dilapisi lagi daging durian, dilapisi lagi garam kasar sampai penuh gucinya. Lalu di tutup rapat didiamkan sambai beberapa minggu. Hasil fermemtasi itulah dinamakan tempoyak. Kualitas daging durian bagus rasa tempoyak juga bagus kualitasnya.

Tempoyak bisa dimakan mentah, dimakam bersama nasi putih, lalap dan lauk pauk lainnya. 

Tempoyak juga bisa disambal ditambahkan sambal lalu di ditumis seperti biasa seperti menumis sambal.

Tempoyak bisa dicampur dengan ikan segar baik ikan dari sungai atau dari laut.

Dengan ditambah kuah sedikit dan bumbu rempah. 

Tempoyak bisa dibuat pepes dengan ikan segar lainnya.

Tempoyak rasanya asin segar.

Saya sendiri pecinta kuliner tenpoyak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline