Raveena adalah sebuah brand multifunction scarf dan pashmina yang mengambil tema heritage Indonesia. Raveena memiliki dua desain untuk pashmina dan scarf yaitu flora fauna Indonesia dan Indonesia Island. Kami ingin menciptakan sebuah karakter desain yang ceria dan colorful sesuai dengan target pasar kami yaitu perempuan muda yang memiliki passion pada fashion maka dari itu Raveena memiliki enam warna untuk setiap pashmina dan scarf.
Untuk scarf, Raveena menggunakan material cotton silk dan menggunakan voal turki dan satin untuk pashmina. Multifunction scarf dan pashmina ini dapat dipadupadankan dengan baju polos atau untuk dililitkan di tali tas.
Gambar 1.1 Beberapa Desain Raveena
Tahap persiapan untuk memproduksi produk Raveena kami menggunakan business model canvas dan melakukannya pertahap. Pertama kami memilih target customer yaitu perempuan muda usia 15 -- 35 tahun, menyukai fashion dan budaya Indonesia.
Value propositions Raveena adalah desainnya yang menggambarkan budaya Indonesia dengan warna-warna yang ceria dan harga yang bersaing. Pashmina dengan desain budaya Indonesia yang biasa kita temui memiliki harga berkisar 300 -- 800 ribu rupiah namun Raveena memasang harga yang jauh lebih murah. Raveena mengenalkan produknya ke target pasarnya dengan menggunakan sosial media seperti instagram, line, facebook dan shopee.
Seperti yang kita ketahui, sosial media saat ini sudah menjadi bagian yang penting untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat, bahkan sosial media sudah menjadi suatu kebutuhan untuk sebagian orang untuk bekerja dan berbelanja. Saat ini banyak orang yang hanya bekerja dengan menggunakan sosial media seperti content creator, influencer, blogger dan owner online shop sehingga mempromosikan sebuah produk melalu sosial media merupakan hal yang tepat menurut kami. Dengan sosial media, berinteraksi dengan pelanggan pun menjadi lebih mudah dan cepat.
Selain menggunakan sosial media, kami juga mengikuti bazaar untuk melakukan penjualan langsung dan bertatap muka langsung dengan pelanggan. Keuntungan bertatap muka langsung dengan pelanggan adalah pelanggan mendapatkan info yang lengkap mengenai produk kita secara lengkap, dapat melihat produk secara langsung dan dapat memberikan masukan secara langsung. Untuk Key Activities, kami melakukan desain produk, printing, packing, mengelola keuangan, melakukan pemasaran, shipping dan mengelola SDM.
Kami bekerja sama dengan beberapa vendor seperti designer, printing production, desain packaging dan shipping, sedangkan untuk mengelola keuangan dan SDM kami bertiga, tim Raveena, tetap menghandle sendiri. Sebelum memproduksi scarf dan pashmina, kami melakukan uji validasi terlebih dahulu untuk melihat apakah produk kami sesuai dengan target pasar yang kami tuju. Hasil uji validasi dari 30 orang adalah bahwa produk dan desain kami layak untuk dijual.
Tahap implementasi pun kami lakukan pertama kali ketika mengikuti bazaar di Homecoming day FIA UI tanggal 24 Maret 2018 yang diselenggarakan di Balairung Universitas Indonesia. Kami memiliki booth yang sederhana dan dengan ukuran satu meter dan langsung bersebelahan dengan kelompok lainnya. Kami menghias booth kami sedemikian rupa, menggantung pashmina dan memasang scarf di sebuah mannequin. Kami mencetak beberapa desain pashmina dan scarf dengan warna yang berbeda. Kami juga mencetak katalog untuk menampilkan pilihan warna lain agar pelanggan dapat memilih warna yang diinginkan. Kami sangat senang dapat mengikuti bazaar di Balairung saat itu. Bagi kami itu adalah pengalaman baru bagi kami, bagaimana cara memasarkan sebuah produk buatan sendiri. Namun, karena masih awal, kami merasa masih memiliki banyak kekurangan mulai dari persiapan hingga cara menghadapi pelanggan secara langsung. Pada bazaar pertama ini kami mendapatkan total pre order 7 pesanan.
Gambar 1.2 Booth Raveena di Bazaar Homecoming FIA UI
Setelah selesai melakukan bazaar, kami kembali melakukan evaluasi karena penjualan kami tidak mencapai target yang diinginkan yaitu 10 produk terjual. Kami menampung beberapa masukan dari pelanggan yaitu mengenai bahan untuk pashmina yang lebih tebal karena menurut mereka bahan voal turki terlalu tipis untuk pashmina, mereka juga menginginkan bahan yang lebih halus.