Literasi adalah aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut KBBI, Literasi diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Pada paradigma lama, literasi diidentikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, namun pada perkembangannya, literasi meliputi 6 literasi dasar yang wajib dikuasai untuk membentuk generasi unggul di masa depan. 6 literasi dasar ini adalah Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial, Literasi Budaya dan Kewargaan.
Seberapa urgent-kah peningkatan literasi untuk pendidikan di Indonesia? Hasil riset World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada 2016 lalu, Indonesia menduduki posisi ke-60 dari 61 Negara ditinjau dari Minat Baca Penduduk (Octavia, 2023). Sementara Programme for International Student Assessment (PISA) yang diakukan tiap tiga tahun mengukur dan mengevaluasi kurikulum pendidikan dengan melakukan world-wide testing. Hasil tes menunjukan bahwa Indonesia berada pada urutan ke 74 di bidang literasi dan 73 pada bidang numberasi dari total 79 negara partisipan (Ardiansyah, 2023). Berdasarkan hal ini maka pemerintah mulai memfokuskan peningkatan dan penguatan kemampuan literasi seperti yang tergambar dalam Asesmen Nasional (AN) dan tertuang dalam Rapor pendidikan. Asesmen Nasional dilakukan pada jenjang 5,8, dan 11 berarti pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Asesmen nasional yang tergambar dalam Rapor Pendidikan cukup menggambarkan tingkat literasi sebagai bahan evaluasi sekolah.
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan FKIP Unpatti menjadi ujung tombak proses pendidikan di Maluku dengan menjadi institusi penghasil guru dan secara khusus guru Bahasa Inggris. Untuk itu, dosen perlu untuk turun berkolaborasi dengan guru dalam pengabdian masyarakat dengan bekal pemahaman yang telah dimiliki namun juga lewat penelitian untuk lebih memahami kondisi di lapangan.
Untuk itu telah dilaksanakan Kegiatan PkM Mandiri dibawah payung pengembangan literasi oleh 3 dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris yaitu Helena M. A. Rijoly, S.Pd., MA ELT, Felicia M. Lekatompessy, S.S., M.Pd., dan Jeny Lekatompessy, S.Pd., M.TESOL. Kegiatan PkM Mandiri ini bertajuk Pelatihan Penguatan Kompetensi Literasi Bagi Guru dan Siswa SMA N 39 Maluku Tengah pada bulan Mei 2024. Sekolah ini dipilih sebagai Mitra Pelaksanaan karena merupakan salah satu sekolah penggerak di kabupaten Maluku Tengah dengan perkembangan yang terus meningkat secara signifikan.
Kegiatan pelatihan diikuti oleh 20 orang guru dan 14 orang siswa. Pelatihan bagi guru meliputi pemahaman membangun budaya literasi disekolah dan mengintegrasikan praktek membaca kritis yang aplikatif dalam pembelajaran. Sementara pelatihan bagi siswa adalah pengenalan dan praktek literasi bercerita dan menulis cerita rakyat.
Dalam sambutannya Kepala Sekolah SMA N 39 Maluku Tengah, Ibu Rachel Matakupan, S.Pd memaparkan perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah dalam hal mengembangkan literasi. Beliau memaparkan program wajib membaca dan mengunjungi perpustakaan setiap minggu dan bahwa guru-guru dan siswa senantiasa menyambut baik program pendampingan seperti ini untuk terus meningkatkan kualitas belajar mengajar dan tentu saja kualitas lulusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H