Lihat ke Halaman Asli

Helen Adelina

Passionate Learner

Kegalauan Orangtua Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka

Diperbarui: 8 Mei 2021   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru menggunakan masker dan pelindung wajah saat menerangkan pelajaran dalam kelas tatap muka di TK An-Nuur, Jakarta Selatan, Selasa (4/8/2020). Uji coba pembelajaran tatap muka ini berlangsung dengan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Terpilihnya Nadiem Makarim sebagai menteri Kemendikbudristek masih menyisakan tanya bagi para orangtua. Kapan pembelajaran tatap muka akan dimulai? Apakah benar sekolah akan dibuka pada tahun ajaran baru bulan Juli nanti? 

Beberapa waktu lalu, telah dilakukan vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan dan ditargetkan selesai pada bulan Juni. 

Pemerintah merencanakan pembelajaran tatap muka saat bulan Juli mulai tahun ajaran baru. WAG pun mulai kembali ramai membicarakan rencana pembelajaran tatap muka ini.

Para orangtua masih galau jika dilakukan pembelajaran tatap muka. Memang guru-guru dan tenaga kependidikan sudah divaksin. Tapi bagaimana dengan para orangtua siswa dan siswanya sendiri? 

Walau bagaimanapun, anak-anak tidak saja berinteraksi dengan guru, tapi juga dengan teman-temannya di sekolah. Kemudian anak-anak akan pulang ke rumah dan berinteraksi dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya. 

Jadi kalau yang divaksin masih hanya guru-guru dan tenaga kependidikan, masih ada risiko terpapar virus Covid-19 dari anggota keluarga dan berpotensi menyebar ke sekolah jika si anak tidak menunjukkan gejala Covid-19.

Mengingat informasi penjadwalan vaksinisasi ini hinggga sekarang masih belum jelas, banyak orangtua yang tidak yakin bahwa pada bulan juni orangtua dan anggota keluarga dewasa lainnya juga akan mendapatkan vaksin. Ditambah dengan merebaknya Covid-19 di India akhir-akhir, menambah kekhawatiran orangtua. 

Pemerintah India sudah kewalahan mengatasi kenaikan kasus harian yang meningkat tajam di atas 300.000 kasus. Kasus kematian harian juga mencapai ribuan. 

Hanya dalam satu minggu, sudah ada 1,57 juta kasus dan lebih dari 15.000 kematian. Rumah sakit dibanjiri pasien dan krematoriun bekerja dengan kapasitas penuh di India.

Di sisi lain, kasus positif Covid-19 pada anak di indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan data covid.go.id per bulan April 2021, untuk anak-anak dengan rentang umur 0-18, 12.3% positif Covid-19 dan 1,3% meninggal dunia. Angka kematian anak karena Covid-19 di Indonesia tertinggi di ASEAN dan Asia Pasifik.

Source: covid.go.id

Dikutip dari health.detik.com (30/3/2021), Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) menjelaskan bahwa sampai saat ini anak-anak masih belum menjadi target vaksinasi Covid-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline