Lihat ke Halaman Asli

helena

mahasiswa

Kasus Deepfake Taylor Swift dan Dampaknya pada Privasi dan Kepercayaan Publik

Diperbarui: 14 November 2024   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada Januari 2024, di media sosial  X (Twitter) ramai dengan gambar-gambar eksplisit yang memperlihatkan sosok Taylor Swift. Foto-foto tersebut menampilkan Swift dalam pose-pose yang bersifat seksual dan eksplisit, tetapi kenyataannya dia tidak pernah ada foto dengan situasi seperti itu. Gambar-gambar Taylor Swift yang dibuat oleh AI menjadi viral di X (Twitter), dan satu postingannya ditonton lebih dari 45 juta kali. 

 The Verge memberi tahu, kata kunci 'Taylor Swift AI' menjadi trending topik di "X" di banyak negara karena postingan Taylor yang tidak pantas.
Postingan itu adalah konten deepfake Taylor Swift yang dibuat menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Postingan tersebut sempat bertahan selama 17 jam sebelum pihak dari media sosial milik Elon Musk tersebut mengambil tindakan untuk melakukan ban pada akun tersebut dan memblokir pencarian "Taylor Swift"

Walaupun begitu, konten yang dibuat dengan memanfaatkan teknologi AI tersebut telah tersebar dan diunggah ulang oleh akun-akun lainnya. Dan penggemar dari Taylor Swift yaitu "Swifties" memulai serangan balasan pada platform X (twitter) dengan menggunakan tagar #ProtectTaylorSwift untuk membanjirinya dengan citra yang lebih positif dari artis tersebut. Beberapa mengatakan mereka melaporkan akun yang membagikan deepfake itu

Nah dari kasus Taylor Swift itu, Apa aja sih dampak dari kasus "deepfake" tersebut  

1. Kerusakan Reputasi dan Citra Publik:

 Walaupun gambar-gambar itu palsu, banyak orang mungkin jadi menganggap sebagai hal yang nyata. Hal ini berpotensi merusak reputasi Taylor Swift dan membentuk pandangan negatif terhadap dirinya yang sulit untuk dikoreksi, terutama di media sosial di mana konten menyebar dengan cepat.

2. Kesehatan Mental dan Privasi: 

Bagi Taylor Swift, kasus ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan, terutama karena dia tidak ada kendali atas gambar-gambar yang tersebar. Pelanggaran privasi semacam ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mentalnya dan menciptakan rasa tidak nyaman pada diri Taylor Swift ketika ingin memposting diri dia.

3. Dampak pada Penggemar dan Publik: 

Penggemar bisa merasa marah, bingung, atau kecewa ketika menemukan konten seperti ini, meskipun mereka mengetahui gambar tersebut tidak asli. Selain itu, masyarakat secara umum mungkin menjadi lebih hati hati terhadap selebriti atau tokoh publik lain yang menjadi korban deepfake di masa depan.

4. Turun nya Kepercayaan di Media Sosial: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline