Lihat ke Halaman Asli

Heldi Prasetya

Mahasiswa S1

Implementasi Ilmu Jawa Kuno Hasta Brata terhadap Kepemimpinan Generasi Z

Diperbarui: 14 April 2022   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan kepemimpinan harus dilakukan pada generasi penerus bangsa, dimana kini generasi bangsa yang termasuk kedalam generasi Z atau Gen Z. Generasi Z ini memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya dikarenakan generasi ini telah tumbuh dan berkembang dengan berpegangan pada teknologi. 

Sejak kecil sudah berbau dengan teknologi seperti internet dan sebagainya yang mempengaruhi proses tumbuh kembang sikap dan karakteristik generasi Z. 

Ini pula yang membuat bagaimana suatu cara dan upaya reintrepretasi dan adaptasi generasi Z dalam perkembangan zaman yang begitu pesat. Termasuk bagaimana cara membentuk dan mengimplementasikan sikap dan sifat kepemimpinan yang sesuai dengan nilai falsafah kebudayaan lokal bangsa Idonesia.

Salah satu ilmu atau ajaran yang didalamnya terdapat nilai-nilai kebuayaan lokal yang berasal dari kearifan lokal bangsa Indonesia yaitu Astha Brata atau Hasta Brata yang merupakan wahyu Raden Arjuna, wahyu tersebut berisikan delapan sifat kepemimpinan yang terikat dengan nilai-nilai falsafah budaya yang ideal serta tidak hanya semata-mata untuk keperluan dunia saja. Adapun kedelapan nilai luhur tersebut yaitu

  • Bumi, yang berarti pemimpin harus dapat menjadi seseorang yang bakoh atau kuat dan jug mampu memberi tanpa pamrih seperti bumi yang mampu menyediakan segalahal bagi umat manusia dan bumi merupakan tempat yang kokoh dan kuat menerima terpaan dan hantaman dari luar.
  • Matahari, yang berarti pemimpin harus bisa menentukan dan memberikan tujuan, alasan dan, visi dalam menentukan keputusan. Seperti matahari yang menyinari terus menerus tanpa ia sadara telah berbuat banyak pada umat manusia.
  • Api, yang berarti pemimpi harus dapat melawan dan menghancurkan masalah-masalaj yang datang, sebagaimana sifat api yang merusak apabila ada yang menyentuhnya.\
  • Samudra, yang berarti pemimpin harus bisa untuk menerima ddan membuka mata serta pikiran secara luas dalam menanggapi pendapat orang-orang disekitarnya, seperti samudra tempat terakhir dimana semua sungai baik kotor maupun bersih berkumpul.
  • Langit, yang berarti pemimpin harus dapat menjadi payung teduh yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain melalui pengetahuan dan wawasan yang luas, seperti langit yang menjadi atap yang sangat luas bagi umat manusia.
  • Angin, yang berarti seorang pemimpin harus bisa dirasakan pengaruhnya pada orang sekitarnya, seperti angin yang berhembus kemana saja
  • Bulan, pemimpin harus bisa memberikan kedamaian pada sekitarnya, seperti bulan di malam hari jika dipandang akan merasa damai dan nyaman
  • Bintang, yang berarti pemimpin menjadi pedoman bagi orang lain di lingkunganya seperti bintang dimalam hari memiliki rasi bintang yang memberikan arah pada umat manusia

Dari kedelapan sifat dan nilai Hasta Brata ini mengajarkan bahwa dilihat dari prespektif tradisional yang mana pemimpin merupakan penguasa yang di anggap seperti titisan atau wakil dari Tuhan untuk mengatur tatanan kehidupan dalam dunia dengan sebaik-baiknya serta dengan sikap dan sifat yang selaras dengan makna arti sebuah pemimpin. Menurut (Kurniawan, 2019) Sakralitas ini memberi tanggungjawab yang besar untuk menciptakan keharmonisan antara manusia, alam dan Tuhan.

Dari landasan ilmu jawa kuno tersebut dapat di implementasikan dan dikorelasikan dengan perkembangan IPTEK di era Society 5.0 dimana era ini Generasi Z sangat berpengaruh dalam perubahan-perubahan yang terjadi. Kemuian korelasi antara Ilmu Jawa Kuno Hasta Brata dengan IPTEK dapat di kolaborasikan dengan pendidikan karakter pada ranah anak-anak usia dini yaitu pada generasi Z. 

Diharapkan tenaga pendidik atau guru dan pemerintah dapat bersinergi dengan mengupayakan program pendidikan karakter yang berbasis kearifan dan falsafah lokal budaya Indonesia guna membentuk sikap dan kempemimpinan generasi Z. 

Penumbuhan sikap juga dapat dilakukan dengan media sosial internet melalui literasi digital serta konten-konten media sosial yang memuat konteks kepemimpinan kearifan budaya lokal seperti Hasta Brata. 

Pentingnya penanaman sikap kepemimpinan sejak dini juga harus terus dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai tadi guna menumbuhkan pola kepemimpinan asli Bangsa Indonesia dengan melihat dan menerapkan nilai-nilai budaya lokal dan kearifan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline