Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Ladang Berpindah dalam Sistem Produksi Tanaman (SPT)?

Diperbarui: 25 Juni 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kapuas.info2011

                

                  Pertanian telah menjadi sektor yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia sejak zaman dahulu. Namun, dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan pertanian dan kekhawatiran akan dampak lingkungan, perlunya sistem produksi tanaman yang berkelanjutan semakin meningkat. 

Salah satu pendekatan yang diadopsi oleh banyak petani adalah sistem produksi tanaman pada ladang berpindah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sistem produksi tanaman pada ladang berpindah, melihat keuntungan dan tantangan yang terkait, serta dampaknya terhadap pertanian modern.

                Seiring dengan kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan, ladang berpindah (crop rotation) muncul sebagai pendekatan yang efektif dan alami untuk mengatasi tantangan tersebut. Ladang berpindah adalah praktik pertanian di mana petani secara bergantian menanam berbagai jenis tanaman pada lahan mereka dari waktu ke waktu. 

Praktik ini telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu oleh masyarakat agraris yang memahami pentingnya siklus alam dalam menjaga kesuburan tanah.  Ladang berpindah adalah praktik di mana petani menanam berbagai jenis tanaman secara bergantian pada lahan pertanian mereka dari waktu ke waktu. 

Praktik ini berbeda dengan pertanian monokultur di mana satu jenis tanaman ditanam secara berulang pada lahan yang sama. Dalam ladang berpindah, petani mengatur urutan tanaman yang berbeda untuk memanfaatkan manfaat alami yang ditawarkan oleh setiap tanaman.

 Sistem produksi tanaman pada ladang berpindah, juga dikenal sebagai sistem pertanian rotasi, melibatkan perubahan jenis tanaman yang ditanam pada lahan pertanian dari waktu ke waktu. Prinsip dasar di balik sistem ini adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi risiko penyakit dan hama, dan mempertahankan kesuburan tanah.

Ketika satu jenis tanaman dipanen, tanaman lain yang berbeda ditanam di lahan yang sama. Hal ini memberikan waktu bagi tanah untuk pulih, mengurangi akumulasi patogen dan hama, serta mengembalikan nutrisi yang telah terkuras.

Salah satu manfaat utama dari sistem produksi tanaman pada ladang berpindah adalah pengelolaan yang lebih efisien terhadap sumber daya alam. 

Dalam sistem ini, tanaman yang berbeda memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda pula. Tanaman dengan sistem perakaran yang dalam, misalnya, dapat menjangkau nutrisi yang lebih dalam di tanah, sementara tanaman lain mungkin membutuhkan lebih sedikit air. Dengan memanfaatkan variasi ini, petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya tanah, air, dan nutrisi secara efisien, sehingga mengurangi limbah dan penyalahgunaan sumber daya.

Selain itu, sistem produksi tanaman pada ladang berpindah juga memberikan manfaat dalam hal pengendalian hama dan penyakit.

Dengan mengganti tanaman setiap siklus, risiko penyebaran patogen dan hama secara signifikan berkurang. Serangga dan penyakit yang secara alami terkait dengan tanaman tertentu tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk berkembang biak dalam populasi yang besar.

Hal ini mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan menghasilkan pertanian yang lebih ramah lingkungan. Namun, ada beberapa tantangan yang terkait dengan sistem produksi tanaman pada ladang berpindah. Pertama, petani perlu memahami dan mengelola secara efektif perputaran tanaman. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terkait dengan nutrisi, kelembaban, dan iklim.

Dalam ladang berpindah, petani beralih ke jenis tanaman yang berbeda pada musim berikutnya. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, sehingga memberikan waktu bagi tanah untuk pulih dan mengembalikan keseimbangan nutrisi yang optimal.

Misalnya, tanaman legum seperti kacang-kacangan dan kacang hijau mengikat nitrogen dari udara dan mengembalikannya ke tanah, yang memberikan nutrisi penting bagi tanaman selanjutnya dalam rotasi. sehingga manfaat dari ladang berpindah itu juga sangat banyak.

apakah ladang berpindah menguntungkan atau malah merugikan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline